Dinas Komunikasi, dan Informatika (Diskominfo) Tana Tidung memastikan sudah tidak ada lagi daerah atau desa blank spot (nihil) jaringan seluler. Namun masih ada beberapa desa yang masih butuh perhatian karena jaringan seluler maupun internetnya belum maksimal.
Kepala Bidang Informatika Diskominfo Tana Tidung, Dicky Sumastyono, menjelaskan bahwa meskipun sudah tidak ada lagi daerah yang benar-benar tidak memiliki jaringan, masih terdapat desa seperti Menjelutung dan Belayan Ari yang memerlukan perhatian khusus. Contohnya, desa Menjelutung hingga saat ini belum dilengkapi dengan tower telekomunikasi seperti desa lainnya. Meskipun terdapat tower mini CSR dari perusahaan PT MIP, sinyalnya kurang kuat sehingga jaringannya tidak optimal.
Baca Juga: Aktivis Sejarah Usulkan Raja Pandita Jadi Pahlawan Nasional
Situasi serupa terjadi di Desa Belayan Ari, meskipun terdapat tower, sinyalnya tidak memberikan koneksi yang memadai. Oleh karena itu, upaya akan dilakukan untuk mengganti provider baru yang dapat memberikan jaringan maksimal. Dicky juga menyebutkan bahwa Desa Buong Baru baru-baru ini telah diaktifkan jaringannya, sementara Desa Gunawan dijadwalkan akan aktif pada kwarter ketiga.
"Artinya antara bulan Juli Agustus atau September 2024. Kalau kamo berharap bulan bulan ini yang di Gunawan sudah bisa on air," kata Dicky.
Seiring dengan upaya peningkatan jaringan, beberapa tower yang dibangun dalam rentang waktu 2022-2023 telah berhasil diaktifkan. Misalnya, Desa Rian Rayo, Kapuak, Seputuk, dan Safari telah memiliki jaringan yang aktif. Di Desa Kujau, tower yang dibangun pada tahun 2023 baru diaktifkan tahun ini. Sedangkan di Sesayap Selor, tower portabel yang sebelumnya berada di depan kantor camat kini dipermanenkan di belakang kantor desa.
Secara keseluruhan, jaringan yang diaktifkan tahun ini kebanyakan menggunakan jaringan Telkomsel dan sudah mendukung 4G, tidak lagi menggunakan jaringan 3G. Upaya terus dilakukan untuk memastikan seluruh desa mendapatkan jaringan seluler yang optimal.(ana/har)