Banjarmasin tidak hanya terkenal dengan wisata sungainya, tapi juga punya kuliner khas yang tidak asing lagi di masyarakat.
Salah satu masakan yang khas di Banjarmasin adalah Soto Banjar. Makanan berkuah ini sering ditemui di warung ataupun acara hajatan. Soto Banjar adalah sebuah hidangan khas dari daerah Kalimantan Selatan, memiliki sejarah panjang yang mengakar dalam budaya lokal.
Baca Juga: Soto Betawi Gurih hingga Dessert Manis
Menelusuri asal usulnya, membawa ke zaman kolonial Belanda. Saat itu berbagai rempah-rempah dari nusantara dibawa ke Banjarmasin. Dipercaya Soto Banjar pertama kali muncul di tengah-tengah komunitas Tionghoa yang aktif berdagang di Banjarmasin.
Mereka membawa serta resep-resep kuliner khas mereka yang kemudian disesuaikan dengan bahan-bahan lokal yang tersedia di Banjarmasin, seperti daging sapi, ayam, atau kerbau.
Soto banjar sendiri diperkirakan ada sejak tahun 1563, yaitu ketika para pedagang Tiongkok banyak berdatangan ke Banjarmasin, yang pada akhir abad XVI itu dikenal sebagai daerah kerajaan penghasil lada. Sehingga menjadi indikasi bahwa kuliner jao to masuk ke Banjarmasin pada masa tersebut.
Soto berasal dari kata cao do atau jao to atau chau tu dalam bahasa Tiongkok (dialek Hokkian), yang bermakna jeroan sapi atau babi yang dimasak dengan rempah-rempah.
Karakteristik khas Soto Banjar terletak pada kuahnya yang kaya rempah dan beraroma kuat. Rempah-rempah seperti ketumbar, kunyit, dan bawang merah serta bawang putih digunakan untuk menciptakan kuah yang gurih dan lezat.
Selain itu, penggunaan serai dan daun jeruk purut juga memberikan aroma segar yang membedakan soto Banjar dari soto-soto lainnya di Indonesia. Di berbagai acara seperti pernikahan, sunatan, atau perayaan lainnya, Soto Banjar menjadi hidangan yang selalu hadir untuk menyatukan orang-orang dalam kebersamaan dan kebahagiaan.
Dengan demikian, soto ini tidak sekadar hidangan kuliner, tetapi juga sebuah simbol dari kekayaan budaya dan kearifan lokal yang harus dijaga dan dilestarikan dari generasi ke generasi.
Ridho, Ketua Pokdarwis Kampung Biru menceritakan sedikit tentang asal usul Soto Banjar yang awal mulanya dari Kampung Biru. "Awal mulanya soto ini dicampur dengan daging sapi, tapi karena sekarang sudah mulai mahal, maka diganti dengan daging ayam yang mudah didapatkan dan harganya lebih terjangkau," katanya. (Hairunisa/yn/ris)