Saat ini krisis iklim menjadi isu penting yang sangat mempengaruhi kestabilan dunia. Tentu diperlukan tindakan nyata untuk menyadarkan dan mencegah krisis iklim agar tidak semakin fatal. Peran para generasi muda terutama Millenial dan Gen Z sangat berpengaruh besar untuk membawa perubahan dan menjadi ujung tombak dalam melakukan gerakan sustainable living.
Baca Juga: Ini Rahasia Cewek Zaman Dulu Merawat Kulit Tanpa Serum dan Essence
Kesadaran mereka akan krisis iklim pada akhirnya menciptakan tindakan nyata yaitu penerapan Tren hijau. Tren ini berguna untuk mengurangi dampak negatif dan adanya keberlanjutan terhadap lingkungan. Generasi tersebut mulai sadar dan aktif dalam menerapkan praktik-praktik ramah lingkungan seperti Zero waste, thrifting, dan gaya hidup ramah lingkungan, Yuk simak penjelasannya dibawah ini :
1. Zero Waste Lifesytle.
Pada riset di Makassar mengungkapkan bahwa sebagian besar masyarakat muda mulai menerapkan zero waste lifesytle berdasarkan prinsip 6R (rethink, refuse, reduce, reuse, recycle, rot) dengan meminimalisir dan menghilangkan bertambahnya limbah sampah dari kehidupan sehari-hari.
2. Thrifting.
Saat ini tren thrifting pada generasi muda bukan hanya sekedar untuk menggambarkan ekpresi berpakaian seseorang. Tetapi, juga sebagai kritik terhadap fast fashion untuk mengurangi limbah tekstil. Thrifting merupakan salah satu penerapan gaya hidup ramah lingkungan yang murah serta unik. Dan dinilai mampu meningkatkan kreativitas generasi muda juga dalam sustainable fashion.
3. Transportasi dan Produk Hijau.
Banyak generasi muda yang mulai menyadari dampak besar dari polusi udara terhadap krisis iklim, salah satunya penggunaan transportasi berlebihan. Sehingga mereka memutuskan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan memilih menggunakan trasnportasi umum atau bersepeda. Dan generasi tersebut juga lebih aware dan fokus untuk menggunakan produk-produk hijau seperti kosmetik organik sebagai bentuk dukungan mereka terhadap keberlanjutan.
4. Media Sosial dan Aktivisme Digital.
Dalam mencegah krisis iklim yang fatal, generasi muda sangat aktif melakukan kampanye lingkungan dengan memanfaatkan media sosial yang mereka miliki untuk menghadapi suatu isu lingkungan di seluruh dunia. Kekuatan strategi seperti hastag, visual-story telling, dan campaign dinilai sangat efektif karena dapat tersebar luas dan menarik empati dunia terhadap pentingnya isu yang bersangkutan. Salah satu fenomena isu lingkungan yang menggerakkan generasi muda saat ini yaitu #SaveRajaAmpat, campaign ini disebarkan oleh salah satu organisasi non pemerintah yaitu Greenpeace, dan pada akhirnya mampu menggerakkan perhatian masyarakat domestik dan global. (zahwamagfira)