lifestyle

Pelajaran dari Pluto untuk Jiwa yang SepiDingin dan Jauh, Tapi Tetap Mengorbit

Selasa, 22 Juli 2025 | 14:00 WIB
Ilustrasi wanita dan langit malam.

Di ujung tata surya, sekitar 5 miliar kilometer jauhnya dari Matahari, ada satu objek langit kecil bernama Pluto. Dingin, gelap, dan nyaris terlupakan. Sejak tahun 2006, Pluto tak lagi dianggap sebagai planet sejati, melainkan diturunkan statusnya menjadi planet katai (dwarf planet). Keputusan dari International Astronomical Union (IAU) itu memicu perdebatan global dan, anehnya, menyentuh sisi emosional banyak orang.

Pluto seakan menjadi simbol untuk mereka yang merasa "dikeluarkan" atau tidak cukup memenuhi standar dunia. Meski ukurannya kecil dan letaknya jauh, Pluto tetap mengorbit. Ia tidak menghilang. Ia tidak berhenti jadi bagian dari tata surya, meski sudah tidak disebut "planet utama" lagi.

Baca Juga: Fakta Dunia yang Lebih Gila daripada Plot Film Sci fi

Banyak orang merasa relate. Kadang dalam hidup, kita juga seperti Pluto. Merasa tidak cukup. Merasa dijauhi. Tidak masuk kategori ideal. Tapi nyatanya, kita tetap bergerak. Tetap mengorbit dalam kehidupan orang lain. Tetap punya gaya gravitasi sendiri, sekecil apapun itu.

Menurut NASA, Pluto memiliki atmosfer tipis yang terdiri dari nitrogen, metana, dan karbon monoksida, yang berubah-ubah tergantung posisinya terhadap Matahari. Bahkan dalam keterasingannya, Pluto masih punya dinamika dan kehidupan. Seperti kita—meski dalam kesendirian, ada emosi dan perubahan yang terus terjadi.

Dalam budaya populer, Pluto juga jadi simbol kesepian. Lagu “134340” dari BTS misalnya, merujuk pada nomor katalog Pluto setelah dikeluarkan dari daftar planet. Lagu ini mengibaratkan perasaan ditinggalkan dan tetap mencintai dari kejauhan, seperti Pluto yang terus mengorbit Matahari meski tak lagi dianggap sebagai bagian inti.

Jadi kalau hari ini kamu merasa terpinggirkan, diabaikan, atau dilupakan, ingatlah Pluto. Dingin dan jauh, tapi tetap mengorbit. Dan itu cukup. Karena kadang, bertahan dan tetap berputar adalah bentuk perlawanan paling tenang yang bisa kita lakukan. (*)

Terkini