lifestyle

Mengenal Domba Valais Blacknose: Si Shaun The Sheep Domba Paling Lucu di Dunia, Harganya Ratusan Juta

Sabtu, 13 September 2025 | 15:41 WIB
Domba Valais Blacknose

Wol Berkualitas: Wol mereka sering digunakan untuk kerajinan tangan, karpet, dan pakaian hangat, meskipun nilai komersialnya tidak sebesar wol Merino.

Sifat Jinak dan Ramah: Salah satu alasan utama popularitasnya adalah temperamennya yang sangat tenang, ramah, dan jinak. Mereka dikenal mudah berinteraksi dengan manusia dan sering kali menjadi objek wisata di peternakan-peternakan di Swiss. Emily Duncan, seorang peternak Blacknose asal Inggris seperti dikutip laman BBC. Emily mengatakan bahwa Blacknose adalah hewan yang ramah dan mudah bergaul. 

Ya, Blacknose bisa diajak bermain bola bersama anak-anaknya bahkan senang bergaul dengan anjing penggembala. Domba langka ini menyukai berinteraksi dengan manusia.

Nilai Jual Tinggi

 Karena kelangkaan dan keunikannya, domba Valais Blacknose memiliki nilai jual yang sangat tinggi, menjadikannya hewan yang lebih fokus pada kualitas keturunan dan daya tarik visual daripada produksi daging massal.

Emily menjelaskan bahwa domba Blacknose dapat hidup selama 12 tahun. Dia bercerita bahwa pada 2014, kegiatan ekspor Valais Blacknose dari Swiss sempat dilarang dan harganya melonjak.

Emily sendiri mengaku beruntung karena sempat membeli enam Blacknose seharga 14 Pound Sterling atau setara dengan Rp272 juta. Dari empat domba itu, berhasil dikembangbiakkan dan pada 2017, Emily memiliki sembilan domba betina dan dua domba jantan.

Bagi para penggemar Blacknose, lanjut Emily, harga satu domba bisa mencapai 11 ribu Pound Sterling atau sekitar Rp214 juta.

Lantaran ekspor domba Blacknose tak lagi diizinkan, didorong oleh peminat domba dari seluruh dunia berdatangan, seperti Selandia Baru, Amerika, dan Australia, maka yang diperjualbelikan adalah sperma dan embrio. Harga per embrio sekitar 1000 Pound Sterling atau sekitar Rp19,4 juta. 

Domba Valais Blacknose adalah contoh sempurna bagaimana adaptasi terhadap lingkungan pegunungan, dipadukan dengan pemeliharaan selektif, menghasilkan hewan yang tidak hanya berharga secara ekonomis tetapi juga memiliki keindahan dan pesona yang khas. (*)

Halaman:

Terkini