lifestyle

Pola Asuh Begini Bisa Membuat Anak Menjadi Narsistik saat Dewasa

Rabu, 1 Oktober 2025 | 12:23 WIB
Ilustrasi narsistik.

Trauma atau Pengabaian: Anak mungkin mengalami pengabaian emosional atau fisik, yang memaksa mereka membangun benteng pertahanan berupa fantasi kebesaran (superioritas) untuk melindungi diri dari rasa sakit dan ketidakberdayaan.

Dampak pada Anak: Anak mengembangkan rasa malu dan harga diri yang rapuh. Mereka menciptakan persona narsistik sebagai mekanisme pertahanan untuk menutupi inti diri yang merasa tidak layak dan rentan.

3. Pola Asuh Otoriter yang Mementingkan Penampilan

Meskipun berbeda dari pemujaan, pola asuh yang keras dan fokus pada standar eksternal yang tidak fleksibel juga bisa berbahaya.

Menuntut Kesempurnaan: Orang tua menuntut prestasi yang sempurna dan hukuman diberikan untuk kegagalan, membuat anak takut membuat kesalahan. Anak belajar bahwa mereka harus terlihat sempurna, bukan menjadi diri sendiri.

Kurangnya Empati: Anak tidak diajari cara berempati atau mempertimbangkan perasaan orang lain, karena fokus utama adalah pada ketaatan dan penampilan luar.

Standar Ganda: Orang tua mengizinkan diri mereka sendiri untuk melanggar aturan, sementara anak harus mematuhi standar yang tidak realistis.

Dampak pada Anak: Anak belajar untuk memprioritaskan citra diri di atas segalanya. Mereka mengembangkan rasa diri yang bergantung pada standar eksternal yang mustahil dipenuhi, sehingga mereka cenderung memanipulasi orang lain agar citra tersebut tetap terjaga.

Penting untuk Digarisbawahi
Penting untuk diingat bahwa pola asuh yang sehat melibatkan pujian yang spesifik dan tulus serta kritik yang konstruktif dan penuh kasih sayang.

Anak yang sehat belajar bahwa:

Mereka berharga apa adanya (bukan hanya karena pencapaian). Mereka bisa gagal dan belajar dari kegagalan tersebut.

Cinta orang tua tidak hilang saat mereka melakukan kesalahan.

Narsisme muncul ketika ada ketidakseimbangan parah, di mana anak tidak pernah mendapatkan validasi otentik, sehingga mereka menciptakan rasa diri yang palsu, besar, dan rapuh untuk bertahan hidup. (*)

Halaman:

Terkini