SK rekomendasi dan formulir B1KWK dari PDI Perjuangan sudah diterbitkan untuk pasangan Arifin Noor dan Supian Akbari. Namun itu saha belum cukup. Untuk mengikuti pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin, Arifin-Akbari memerlukan empat kursi tambahan. Sementara itu dukungan Partai Demokrat baru sebatas klaim dan janji.
Hal ini tampaknya membuat PDIP gundah. Partai banteng itu bahkan takkan ragu menarik kembali dukungan yang terlanjur diserahkan. "Kami minta Pak Arifin segera mengurus ke Demokrat. Kalau tidak bisa dapat, ya kami tarik kembali SK rekomendasinya," kata Sekretaris DPD PDIP Kalsel, Berry Nahdian Forqan, Ahad (18/8).
Baca Juga: Dilantik Hari Ini, Politikus Gerindra Dikabarkan jadi MenkumHAM Pengganti Yasonna Laoly
"Kami berikan tenggat waktu lima hari kepada Pak Arifin," tambah mantan Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) itu.
Berry menceritakan, pasca mengetahui Arifin-Akbari menerima SK rekomendasi dari Partai Golkar, PDIP sempat yakin keduanya sudah mendapatkan tiket untuk berlayar menuju Pilkada 2024.
Maka pihaknya pun langsung mengurus proses penerbitan rekomendasi ke DPP. Tak makan waktu lama, surat itu ditandatangani Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri. Tapi di pertengahan jalan DPP Golkar mencabut SK rekomendasi Arifin-Akbari.
"Kenapa SK rekomendasi PDIP keluar, karena Golkar sudah keluar. Meyakinkan keduanya punya tiket. Ternyata Golkar justru menarik diri, tapi karena terlanjur ditandatangani ketum maka kami serahkanlah," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, calon petahana, Arifin Noor mengklaim Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan menyerahkan SK rekomendasi tersebut pada hari ulang tahunnya, 22 Agustus nanti.