PROKAL.co, BALIKPAPAN- Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan kembali menegaskan sikap tegasnya terhadap berbagai praktik korupsi melalui peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025 yang berlangsung di Aula Balai Kota, Senin (8/12). Dalam kegiatan yang mengusung tema “Satukan Aksi, Basmi Korupsi” tersebut, Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menyerukan pentingnya gerakan bersama untuk menghentikan tindak pidana yang merusak fondasi pembangunan dan kepercayaan publik.
Dalam arahannya, Bagus menyampaikan bahwa korupsi bukan hanya persoalan administrasi atau kerugian negara semata, tetapi juga masalah moral dan sosial yang berdampak luas bagi masyarakat. Ia menegaskan bahwa praktik koruptif akan selalu menghambat pemerataan pembangunan, merugikan pelayanan publik, serta mengikis rasa keadilan. “Gerakan antikorupsi tidak bisa dilakukan sendirian. Semua pihak, mulai dari pemerintah, aparat hukum, dunia usaha, hingga masyarakat dan generasi muda, harus berada dalam barisan yang sama,” ujarnya.
Bagus menjelaskan bahwa Pemkot Balikpapan selama ini terus mendorong penguatan tata kelola pemerintahan melalui berbagai langkah strategis. Pengembangan layanan publik berbasis digital, peningkatan pengawasan internal, serta pembinaan etika dan integritas ASN menjadi tiga fokus utama pemerintah dalam mewujudkan birokrasi yang bersih dan transparan.
Berbagai upaya tersebut mulai menunjukkan hasil. Indeks Monitoring Center for Prevention (MCP) Kota Balikpapan yang dirilis Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengalami peningkatan signifikan, menandakan adanya perbaikan sistem dan budaya kerja yang lebih profesional. “Ini menjadi bukti nyata bahwa komitmen kita bukan sebatas slogan,” kata Bagus.
Selain aspek pemerintahan, Pemkot Balikpapan juga memperkuat edukasi antikorupsi melalui sektor pendidikan. Program Lomba Rintisan Sekolah Berintegritas yang telah berlangsung selama dua bulan mendapat apresiasi karena dinilai efektif dalam menanamkan nilai kejujuran sejak dini. Pemerintah juga menyusun modul pendidikan antikorupsi untuk siswa tingkat SD hingga SMP melalui kolaborasi Inspektorat, Dinas Pendidikan, dan komunitas literasi Satu Guru Satu Buku (Sagu Saku). Modul tersebut digunakan sebagai materi pembelajaran pendukung guna membangun karakter generasi muda yang berintegritas.
Bagus menegaskan bahwa keduanya merupakan langkah penting dalam membangun pondasi moral masyarakat. Ia juga mengajak seluruh pihak, terutama pelajar, pelaku usaha, dan organisasi masyarakat, untuk terus memperkuat sikap menolak gratifikasi, penyalahgunaan wewenang, serta segala bentuk kecurangan.
Pemkot Balikpapan meyakini bahwa budaya antikorupsi akan semakin mengakar dan menjadi bagian dari kehidupan bermasyarakat. Harapannya, kota ini dapat berkembang sebagai wilayah yang bersih, berintegritas, dan menjadi contoh bagi daerah lainnya.