samarinda

Misteri di Balik Kasus Bayi Nadhifa: Desak Transparansi dan Keadilan dalam Penanganan Kasus di RSUD AW Sjahranie

Jumat, 20 Desember 2024 | 10:19 WIB
MEMPERTANYAKAN. Tim TRC PPA Kaltim dan keluarga bayi Nadhifa, melakukan pertemuan dengan tim penyidik Satreskrim Polresta Samarinda

PROKAL.CO, Kasus meninggalnya bayi Nadhifa Putri Amira di RSUD AW Sjahranie Samarinda menjadi sorotan publik.

Lima bulan pasca laporan resmi pada 4 Juli 2024, proses penyelidikan berjalan lambat hingga memicu aksi dari berbagai pihak, termasuk Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim.

Pihak keluarga, yang belum menerima kejelasan perkembangan kasus, terus mendesak polisi untuk menuntaskan penyelidikan.

Titik Temu yang Diharapkan

TRC PPA Kaltim bersama keluarga bayi Nadhifa melakukan aksi damai di depan markas Polresta Samarinda pada 16 Desember 2024.

Langkah ini diambil setelah mereka dua bulan tidak menerima Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP).

Rina Zainun, Ketua TRC PPA Kaltim, menyampaikan bahwa keluarga korban berhak mengetahui perkembangan kasus dan memahami kendala penyelidikan.

Kapolresta Samarinda melalui AKP Kadiyo menjelaskan bahwa kasus ini sempat terkendala oleh keterlibatan personel dalam Pilkada.

Namun, ia menegaskan bahwa penyelidikan terus berjalan, termasuk pemanggilan saksi-saksi yang kini mencapai 30 orang. Pada hari yang sama, SP2HP akhirnya diserahkan kepada keluarga.

Sorotan pada RSUD AW Sjahranie

Tragedi ini mengungkap dugaan ketidakprofesionalan tenaga medis RSUD AW Sjahranie. Orang tua bayi mengungkapkan adanya keterlambatan penanganan, bahkan luka lebam akibat tusukan jarum infus menjadi bukti dugaan malapraktik.

Ketua TRC PPA berharap kasus ini menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit.

Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik, turut membentuk tim pencari fakta untuk mempercepat penyelesaian kasus.

"Kami berharap polisi segera menuntaskan penyelidikan dan memberikan keadilan bagi keluarga korban," ujar Rina.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya transparansi dan profesionalisme dalam pelayanan kesehatan. Selain itu, diharapkan ada reformasi agar insiden serupa tidak terulang.

Tags

Terkini