Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur melakukan serangkaian pemeriksaan dan pengujian terhadap Jembatan Mahakam 1 pada Selasa (30/4), sebagai tindak lanjut atas insiden tertabraknya pilar 4 oleh kapal tongkang pada Sabtu 26 April 2025 malam lalu.
Kepala BBPJN Kaltim, Hendro Satrio, menjelaskan bahwa terdapat tiga jenis pengujian yang dilakukan untuk memastikan kondisi dan keamanan struktur jembatan.
Baca Juga: Lima Kabupaten di Kalteng Ini Rencanakan untuk Membentuk Provinsi Sendiri
“Pengujian pertama adalah pengukuran geometrik jembatan. Ini dilakukan sejak pagi setelah jembatan kami tutup sementara. Tujuannya untuk melihat apakah ada perubahan bentuk atau pergeseran struktur akibat benturan,” ujar Hendro.
Pengujian kedua adalah uji pembebanan dinamis (dynamic loading test), yang dilakukan dengan menggunakan truk seberat 8 ton. Dalam pengujian ini, truk dinaikkan ke atas jembatan dan kemudian dilakukan simulasi gerakan lompat (jumping) untuk mengukur kekakuan dan frekuensi jembatan.
“Dari pengujian ini, kami bisa mengetahui seberapa besar respons jembatan terhadap beban dinamis,” tambahnya.
Sementara itu, pengujian ketiga adalah UPV (Ultrasonic Pulse Velocity) untuk menilai kekuatan beton pada pilar 4 yang terkena dampak tabrakan. Pengujian ini dilakukan di bagian bawah struktur, tepatnya di pel cap bawah.
Hendro memastikan seluruh proses pengujian ditargetkan selesai pada hari yang sama. “Insya Allah semua pengujian selesai hari ini sebelum pukul 16.00. Selanjutnya, kami akan menggelar rapat bersama tim ahli pada hari Jumat (2/5) untuk membahas hasil analisis,” katanya. “Kami harap hasil evaluasi dapat diumumkan pada hari Senin (5/5) atau awal pekan depan.”
Terkait apakah jembatan akan dibuka kembali sebelum hasil final diumumkan, Hendro mengatakan hal tersebut akan diputuskan setelah melihat hasil awal dari uji pembebanan dinamis. “Kami akan sampaikan lebih lanjut setelah hasil awal pengujian dapat kami analisis,” tutupnya. (kis/nha)