PROKAL.CO, SAMARINDA – Posko yang didirikan Aliansi Mahakam di Samarinda bukan sekadar tempat berkumpul, tetapi juga menjadi pusat konsolidasi mahasiswa menjelang aksi unjuk rasa pada Senin, 1 September 2025.
Sejak berdiri pada Sabtu malam, posko ini terus dipadati dukungan warga berupa logistik maupun kebutuhan harian. Penjaga posko, Aditya Rahmat Hidayat, yang juga Ketua BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman, menuturkan solidaritas masyarakat sangat terasa.
“Tadi kami banyak sekali menerima air berupa air dus ataupun yang gelasan. Lalu ada beberapa masker juga, ada odol juga, ada roti-rotian juga dan cemilan-cemilan yang lain lah, gorengan dan makanan berat juga,” jelasnya, Minggu (31/8/2025).
Aliansi Mahakam mendirikan dua posko, masing-masing di kawasan Taman Unmul dan seberang kampus, yang dijaga mahasiswa secara bergiliran hingga hari pelaksanaan aksi.
“Tentunya sebelum aksi. Mungkin subuh atau pagi kami siap untuk aksi,” tambah Adit. Dalam aksi nanti, terdapat 11 tuntutan yang disiapkan. Salah satunya yang dianggap paling krusial adalah kritik terhadap tindakan represif aparat dalam sejumlah demonstrasi sebelumnya.
Berbagai isu disuarakan, mulai dari penolakan RUU KUHAP, desakan pengesahan RUU Perampasan Aset, RUU PPRT, RUU Masyarakat Adat, hingga tuntutan peningkatan kesejahteraan guru dan dosen.
Meski diperkirakan akan diikuti ribuan massa dari kalangan mahasiswa, masyarakat, hingga pekerja, Aliansi Mahakam memastikan gerakan tetap berlangsung damai.
“Karena kami sepakat tidak ada anarkis, tidak ada anarko. Jadi kalau memang ada yang merusak fasilitas umum, kami pasti pastikan itu bukan bagian dari kami tentunya,” tegas Adit.
Dukungan logistik pun datang dari berbagai daerah, tidak hanya Samarinda. “Ada tadi dari Anggana, Tenggarong Kalau enggak salah tadi. Ada juga,” ujarnya. Aksi besar tersebut direncanakan dimulai dengan long march dari Islamic Center Samarinda menuju DPRD Kaltim di Karang Paci. (*)