SAMARINDA – Kegiatan Belajar Bersama Maestro Musik Gambus resmi berakhir hari ini, Kamis (25/9/2025), di Gedung Rinjani UPTD Taman Budaya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur. Selama beberapa hari, para peserta yang terdiri dari pelajar SMA dan sanggar budaya mendapat pengalaman langsung mengenal sejarah, proses pembuatan, hingga praktik memainkan alat musik gambus bersama maestro lokal.
Kepala Seksi Publikasi, Sulistio Rini, menyampaikan bahwa program ini memberikan manfaat besar bagi pembangunan seni musik daerah, khususnya dalam melestarikan warisan budaya. “Agar generasi muda merasa memiliki budaya yang dilestarikan, karena kalau kita biarkan saja bisa punah. Maestro sudah sepuh, kita butuh regenerasi. Syukur-syukur kalau ke depan bisa lebih dikembangkan lagi,” ujarnya.
Antusiasme peserta disebut luar biasa sejak awal hingga penutupan. Sebanyak 45 peserta terlihat tertarik mengikuti seluruh rangkaian, termasuk saat mempelajari cara memainkan gambus. Rini menegaskan, pihaknya akan terus melanjutkan kegiatan serupa di masa mendatang.
“Kami akan tetap melaksanakan ke depannya. Kami akan terus membina dan mengembangkan agar generasi muda tidak kehilangan warisan budaya ini,” tambahnya. Ia juga berpesan agar ilmu yang didapat selama program ini menjadi bekal awal bagi para peserta.
Meskipun sedikit, lanjutnya semoga bisa menjadi awal bagi mereka untuk mengenal seni musik daerah. Kalau benar-benar ditekuninya, bukan tidak mungkin di masa depan mereka juga bisa jadi maestro.
Penutupan program ini menjadi penegasan bahwa pelestarian budaya tidak hanya tanggung jawab maestro, tetapi juga generasi muda. Melalui warisan nada gambus, diharapkan jati diri seni daerah tetap terjaga dan terus hidup di tengah arus modernisasi. (adv/diskominfo/sef/pt)