samarinda

Pedagang Resmi di Pasar Pagi Hanya 2.500 Orang, Waspada Pungli

Jumat, 26 September 2025 | 08:26 WIB
Kondisi bangunan Pasar Pagi yang saat ini masih pemasangan listrik. (MELI/SAPOS)

 

SAMARINDA- Pembangunan Pasar Pagi secara fisik kini sudah rampung dan tinggal menunggu peresmian. Namun di balik tampilannya yang semakin modern, diduga ada praktik jual beli lapak yang ditawarkan oknum tak bertanggung jawab secara liar.

Padahal Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda telah mengunci data para pemilik lapak sejak tahun 2023. Totalnya hanya ada 2.500 orang yang memiliki Surat Keterangan Tempat Usaha Berdagang (SKTUB). Termasuk beberapa diantara mereka yang memiliki lapak di seputaran Jalan Tumenggung juga masuk.

Asisten II Sekretariat Daerah Kota Samarinda Marnabas Patiroy meminta kepada masyarakat maupun pedagang untuk tidak tergoda dengan tawaran dari pihak yang menjual belikan lapak. Sebab pada dasarnya lapak tersebut hanya bersifat pinjam pakai.

“Jadi kalau ada yang mengaku-ngaku meminta bayaran lapak Pasar Pagi, itu tidak ada ya. Itu hanya orang yang tidak bertanggung jawab,” ujar Marnabas.

Mantan Kepala Disdag Kota Samarinda ini mengakui, dirinya memang ada mendapat laporan bahwa ada oknum yang berani menawar-nawarkan lapaknya di dalam Pasar Pagi. Namun dirinya menegaskan bahwa itu sudah masuk pungutan liar.

“Karena sebenanya tidak ada itu bayarannya dan disdag sudah pastikan datanya hanya 2.500 pedagang di luar itu ya tidak ada,” tegasnya. 
Kepala Disdag Kota Samarinda Nurrahmani mengatakan bahwa pihaknya memang sudah merampungkan pendataan. Sehingga tinggal menunggu peresmian agar para pedagang bisa segera berjualan kembali. “Rencananya November baru mau diresmikan dan langsung beroperasi,” pungkasnya. (hun)

 

Terkini