PROKAL.CO, SAMARINDA - Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menekankan pentingnya integritas, profesionalisme, dan orientasi pada pelayanan publik bagi pejabat baru yang dilantik. Pesan tersebut disampaikan dalam Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji JPTP, JA, JF, Kepala Puskesmas, serta Pengukuhan Kepala Sekolah di Gor Segiri, Jalan Kusuma Bangsa, Senin (29/9/2025).
Pelantikan ini didasarkan pada Keputusan Wali Kota Samarinda Nomor 800.1.3.3/2763 HK-KS/VIII/2025 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Pemkot Samarinda.
Dalam arahannya, AH, sapaan akrabnya Andi Harun menegaskan bahwa tanggung jawab utama pejabat publik adalah memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
“Pertama, tanggung jawab kita sebagai pejabat publik adalah pelayanan publik. Dan di semua sektor perangkat daerah kita harus bahu-membahu untuk membenahi sektor-sektor pelayanan publik kita yang masih lemah,” ucapnya.
AH menekankan sektor pendidikan, kesehatan, air bersih, administrasi, dan perizinan sebagai prioritas yang harus ditingkatkan kualitas layanannya. Namun, optimalisasi pelayanan publik tak bisa tercapai tanpa integritas dan profesionalisme aparatur.
“Pelayanan publik optimal bisa terwujud kalau para pejabatnya memiliki modal integritas dan profesionalisme. Integritas itu penting. Kita sudah cukup, institusinya sudah banyak. Ada KPK, ada kepolisian, ada kejaksaan, tidak kurang-kurang untuk memberikan kita atensi agar kita menjauhi praktik KKN dan memiliki sikap antikorupsi,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar ASN tidak terjebak pada perilaku menyalahgunakan wewenang, khususnya dalam pengadaan barang dan jasa serta pelayanan perizinan.
“Jangan melampaui pendapatan kita, jangan mau kaya secara instan, sehingga tidak bermain-main di wilayah pengadaan barang jasa, tidak bermain-main di wilayah dana yang seharusnya untuk memperkuat pelayanan publik kita,” kata Andi.
Selain integritas, profesionalisme disebut sebagai modal penting menghadapi perubahan zaman. Menurutnya, pejabat publik harus menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat dengan menguasai keahlian yang relevan.
“Dunia semakin hari semakin berubah. Butuh orang-orang yang the right man on the right job. Minimal satu keahlian, dan berusaha untuk mengimplementasikan keahliannya itu dalam aspek pelayanan publik melalui inovasi dan teknologi,” jelasnya.
Orang Nomor Satu di Samarinda itu juga mendorong pejabat baru untuk terus belajar, mengikuti pelatihan, serta melakukan replikasi inovasi dari daerah lain.
Eks Anggota DPRD Kaltim itu juga menegaskan bahwa kinerja pejabat akan dievaluasi secara ketat.
“Satu tahun kemudian, kami akan evaluasi. Apakah kehadiran mereka di institusinya telah berdampak pada individu maupun organisasi. Lebih-lebih berdampak pada pelayanan publik kita,” ujarnya.