samarinda

Tongkang Senggol Rumah di Samarinda Minta Damai

Kamis, 9 Oktober 2025 | 11:30 WIB
Dua rumah warga yang tersenggol tongkang bermuatan batu bara akhirnya bisa tenang setelah pihak perusahaan berjanji untuk bertanggung jawab. (OKE/SAPOS)

 

SAMARINDA- Insiden tongkang bermuatan batu bara BG Tanjung Medan 9 yang menyenggol dua rumah warga di tepi Sungai Mahakam, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Loa Janan Ilir (LOJI), Kota Samarinda, akhirnya berujung damai. 

Perdamaian antara pihak perusahaan pelayaran dan dua warga pemilik rumah tersebut tercapai setelah laporan disampaikan ke Satuan Polairud Polresta Samarinda. Kapal Tugboat (TB) Putra Rupat 9 beserta tongkang batu bara sempat ditahan oleh KSOP Kelas I Samarinda sesaat setelah insiden terjadi, Senin (6/10/2025).

Baca Juga: Tinjau Sekolah Garuda, Mensos Gus Ipul Ingatkan Pentingnya Kualitas Pendidikan, SMAN 10 Masih Dirundung Masalah Internal

Kesepakatan damai itu sekaligus menenangkan keresahan warga yang sempat khawatir perusahaan enggan bertanggung jawab. Sebelumnya, kru TB Putra Rupat 9 sempat melempar tanggung jawab kepada dua orang tak dikenal yang mengaku sebagai pengelola tambatan.

“Pihak perusahaan minta damai dan sudah berdamai. Artinya pihak perusahaan bertanggung jawab,” ujar Kabid Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli (KBPP) KSOP Kelas I Samarinda, Capt. Yudi, Selasa (7/10/2025).

Namun, Capt. Yudi mengaku belum mengetahui bentuk pertanggungjawaban tersebut, apakah berupa perbaikan rumah atau ganti rugi uang tunai. “Yang jelas pihak perusahaan sudah bersedia bertanggung jawab dan sudah ada pernyataan damai dari kedua belah pihak,” jelasnya.

Atas dasar kesepakatan itu, lanjut Yudi, pihaknya telah mengizinkan TB Putra Rupat 9 dan BG Tanjung Medan 9 untuk kembali berlayar. “Karena sudah ada surat pernyataannya, maka kapal kami izinkan berlayar kembali,” pungkasnya.

Sebelumnya, BG Tanjung Medan 9 yang ditarik oleh TB Putra Rupat 9 kehilangan kendali hingga menyenggol dua rumah warga di tepi Sungai Mahakam. Akibatnya, penghuni rumah panik dan berhamburan keluar karena khawatir bangunan mereka ambruk akibat tersenggol tongkang bermuatan batu bara tersebut.

Usai kejadian, warga mencoba meminta pertanggungjawaban kepada kru kapal. Namun, mereka justru diarahkan untuk menuntut dua pria tak dikenal yang mengaku sebagai pengelola tambatan di lokasi kejadian. (oke/beb)

Terkini