SAMARINDA — Upaya peningkatan layanan kesehatan rujukan di Kalimantan Timur kembali mencatat kemajuan penting. Rumah Sakit Umum Daerah
Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Samarinda menargetkan pelaksanaan operasi transplantasi ginjal pertama di Kaltim pada akhir tahun 2025. Langkah ini menjadi tonggak baru dalam penyediaan layanan medis berkualitas tinggi di daerah, tanpa perlu melakukan rujukan ke luar provinsi.
Direktur RSUD AWS, dr. Indah Puspita Sari, mengungkapkan bahwa persiapan program transplantasi ginjal telah dilakukan secara bertahap dalam dua tahun terakhir. Rumah sakit telah memperkuat kesiapan tenaga medis, termasuk dokter spesialis, perawat, serta tim penunjang yang mendapatkan pelatihan khusus untuk prosedur transplantasi.
Selain penguatan SDM, RSUD AWS juga melakukan peningkatan sarana dan prasarana, termasuk renovasi ruang operasi, penyiapan ruang perawatan khusus, serta pemenuhan peralatan medis yang sesuai standar nasional.
“Kami memastikan seluruh aspek dipersiapkan dengan matang agar pelaksanaan transplantasi berjalan aman, efektif, dan sesuai regulasi,” jelas dr. Indah baru-baru ini.
Menurutnya, aspek etika dan keamanan menjadi perhatian utama dalam penyelenggaraan layanan transplantasi ginjal. Untuk mencegah potensi penyalahgunaan atau praktik ilegal perdagangan organ, rumah sakit menetapkan prosedur verifikasi ketat bagi donor dan penerima. Hanya pendonor yang memiliki hubungan keluarga sedarah yang diperbolehkan, dan seluruh proses akan melalui review tim advokasi serta etik rumah sakit.
Dari sisi pembiayaan, RSUD AWS memastikan layanan transplantasi ginjal akan terintegrasi dengan BPJS Kesehatan. Pemeriksaan awal dan skrining pasien dilakukan secara mandiri, namun rangkaian operasi hingga perawatan lanjutan dapat dicover BPJS sesuai ketentuan. Hal ini diharapkan memberikan akses yang lebih terjangkau bagi pasien yang membutuhkan.
Kehadiran layanan transplantasi ginjal, dikatakan dr. Indah menjadi terobosan besar bagi sistem kesehatan di Kalimantan Timur. Selama ini, pasien gagal ginjal yang memerlukan transplantasi harus dirujuk ke rumah sakit di pulau lain. Dengan hadirnya layanan di RSUD AWS, masyarakat mendapat pilihan perawatan yang lebih cepat, dekat, dan efisien.
“Ini adalah langkah penting untuk mewujudkan layanan kesehatan tingkat lanjut di Kaltim. Kami berharap upaya ini dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan memberikan harapan baru bagi mereka yang membutuhkan,” tambahnya.
RSUD AWS optimistis dapat memenuhi seluruh persyaratan teknis, regulative dan sumber daya sehingga transplantasi ginjal perdana dapat terlaksana sesuai target pada akhir 2025. Pemerintah Provinsi Kaltim turut memberikan dukungan penuh sebagai bagian dari penguatan layanan kesehatan unggulan di wilayah tersebut. (adv/diskominfo/cht/pt)