samarinda

Proyek Teras Samarinda Tahap II Dikebut, Ditargetkan Rampung Desember Ini

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:45 WIB
Penampakan Teras Samarinda tahap dua. (MELI/SAPOS)

 

SAMARINDA – Pembangunan Teras Samarinda, proyek penataan kawasan tepi Sungai Mahakam, masih terus berlanjut. Meskipun kini terkesan tak banyak disorot publik, aktivitas konstruksi untuk Tahap II yang mencakup tiga segmen kunci sedang dikebut pengerjaannya, dengan target rampung pada akhir tahun ini.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda, Desy Damayanti, menjelaskan bahwa progres pembangunan Teras Samarinda Tahap II kini sudah berjalan 60 persen. Tahap lanjutan ini membentang dari depan Kantor Gubernur Kaltim hingga ke samping Dermaga Mahakam Ilir.

“Lokasinya di depan Kantor Gubernur, depan Pasar Pagi, dan satu lagi di area dermaga,” ujar Desy.

Anggaran Rp80 Miliar dan Pengerjaan Paralel

Desy memastikan bahwa proyek lanjutan kawasan tepi sungai ini berjalan lancar lantaran ketersediaan lahan sudah dipastikan clean and clear. Untuk mengejar target penyelesaian, Desy menyebut anggaran yang disiapkan mencapai Rp80 miliar, meskipun nilai pastinya masih perlu dikonfirmasi.

Untuk memastikan target rampung pada Desember ini tercapai, tiga segmen utama dikerjakan secara paralel. “Kami bagi tiga agar semua bisa selesai bersamaan. Targetnya Desember ini tuntas,” sambungnya.

Desy merincikan fokus pekerjaan di setiap segmen:

Depan Kantor Gubernur: Berfokus pada pembangunan jalan di atas sungai.

Depan Pasar Pagi: Meliputi landscape, pembangunan taman, dan pembuatan drainase sepanjang 300 meter.

Area Dermaga: Berupa pembangunan fisik dermaga.

Seluruh segmen ini nantinya akan terhubung menjadi satu rangkaian kawasan sesuai masterplan Teras Samarinda yang totalnya terdiri atas delapan segmen.

Kendala Teknis Kedalaman Pancang Teratasi

Mengenai kesulitan teknis, Desy mengakui adanya kendala di beberapa titik di atas sungai di mana kedalaman pancang tidak sesuai dengan perencanaan awal. Namun, kondisi tersebut telah teratasi setelah pihaknya mengubah metode pengerjaan di titik-titik tertentu.

Halaman:

Terkini