samarinda

Yang Belum Kerja Silakan Merapat..!! Ada 646 Lowongan dari 26 Perusahaan di Job Fair SCP Samarinda

Jumat, 31 Oktober 2025 | 13:15 WIB
Suasana Job Fair hari pertama di SCP, Kamis (30/10/2025). (MELI/SAPOS)

 

SAMARINDA – Ratusan pencari kerja memadati gelaran Job Fair hari pertama yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Samarinda di Samarinda Central Plaza (SCP) pada Kamis (30/10/2025). Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini berhasil mempertemukan 26 perusahaan lokal dan enam Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) binaan Disnaker, dengan total 646 lowongan dari 149 jabatan tersedia.

Saat membuka acara, Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri, menekankan bahwa Job Fair tidak hanya harus menjadi sekadar wadah rekrutmen. Ia berharap kegiatan ini juga menjadi ruang pembelajaran bagi calon pekerja agar siap berkontribusi secara maksimal di dunia kerja.

“Karena kalau yang diterima malas, bagaimana perusahaan bisa maju,” ujarnya.

Saefuddin menambahkan, hubungan kerja yang baik akan terjalin bila pekerja dan perusahaan sama-sama memahami tujuan bersama. Ia juga berpesan kepada pencari kerja untuk tidak berhenti berusaha jika belum mendapatkan pekerjaan dalam Job Fair.

“Di Samarinda sudah banyak lapangan kerja terbuka, ekonomi Samarinda pasti meningkat,” jelasnya optimistis.

Layanan Konseling Karier dan Peluang Pelatihan

Kepala Disnaker Kota Samarinda, Yuyum Puspitaningrum, menjelaskan bahwa seluruh perusahaan yang berpartisipasi berasal dari Samarinda dengan beragam sektor, meliputi perdagangan (9 perusahaan), jasa (7), perbankan (2), pertambangan (4), pendidikan (1), hingga distributor (3).

“Awalnya tersedia 617 lowongan, tapi setelah pembaruan data meningkat menjadi 646 lowongan,” jelas Yuyum.

Selain rekrutmen terbuka, Disnaker Samarinda juga menyediakan layanan konseling karier. Di loket tersebut, pencari kerja dapat berkonsultasi langsung dengan pengantar kerja nasional mengenai potensi diri, kecocokan bidang kerja, hingga peluang pelatihan.

“Banyak yang datang bingung. Dengan adanya loket konseling, mereka bisa tahu cocoknya kerja di mana, semua dibimbing langsung,” tutur Yuyum.

Disnaker mewajibkan seluruh perusahaan melaporkan hasil perekrutan agar proses pemantauan serapan tenaga kerja dapat dilakukan secara terukur. Bagi pencari kerja yang belum beruntung, Disnaker menawarkan diri menjadi mediator untuk menghubungkan mereka ke program pelatihan atau magang selama tiga bulan.

“Selama pelatihan, mereka juga mendapatkan uang saku dan BPJS ketenagakerjaan,” tambahnya.

Antusiasme peserta terlihat jelas. Salah satu pengunjung, Wiranto (23), warga Mugirejo, mengaku baru pertama kali mengikuti Job Fair dan merasa kegiatan ini memberikan banyak peluang serta kemudahan baginya. (hun)

Terkini