samarinda

Pemkot Samarinda Bahas Rencana Relokasi Sekolah Terdampak Banjir dan Longsor

Rabu, 5 November 2025 | 20:42 WIB

PROKAL.CO, SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tengah menyiapkan langkah relokasi bagi sejumlah sekolah yang terdampak banjir dan longsor di Kota Tepian, Kalimantan Timur (Kaltim).

Empat sekolah yang masuk dalam pembahasan relokasi tersebut yakni SMP Negeri 48 di Jalan Proklamasi, SMP Negeri 24 dan SD Negeri 013 di Jalan Suryanata, serta SMP Negeri 27 di Jalan Batu Cermin.

Hal ini sudah dibahas di rapat bersama Wali Kota Samarinda Andi Harun dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Badan Perencanaan Pembangunan dan Riset Daerah (Bapperida) Samarinda di Balai Kota Samarinda, Senin 3 November 2025.

Kepala Bapperida Kota Samarinda, Ananta Fatuhurrazi menjelaskan bahwa usulan pemindahan lokasi sekolah datang dari Disdikbud Samarinda dan saat ini masih dalam tahap laporan sementara.

“Ada usulan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terkait alternatif lokasi pemindahan sekolah. Ini ada yang memang harus dipindahkan, tapi ada juga yang perlu kita tinjau ulang kondisinya di lapangan,” ucapnya.

Keputusan final mengenai relokasi akan ditentukan setelah dilakukan peninjauan lebih lanjut. Ananta karibnya, menyebutkan ada beberapa kriteria khusus dalam pemilihan lokasi baru bagi sekolah yang akan direlokasi.

“Pertama, lokasinya harus dekat dari sekolah lama. Kedua, apakah dibebaskan (lahan) atau milik pemerintah kota, kita akan memilih yang milik pemerintah kota. Tapi kalau memang harus dibebaskan, itu juga akan kita siapkan,” jelasnya.

Selain lokasi, Pemkot Samarinda juga mempertimbangkan efisiensi anggaran dalam menentukan langkah terbaik.

“Kalau ternyata (Relokasi dan pembebasan lahan) anggaran lebih mahal, bisa jadi kita memilih merekayasa bangunan sekolah agar tahan terhadap banjir,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 24 Samarinda, Bambang Mulyadi mengakui bahwa memang banjir di sekolah ini sudah lama terjadi, dan yang terparah pada tahun 2021 silam.

Ia merasa kasian kepada anak didiknya, yang harus terdampak ketika terjadinya banjir.
"Intinya kami mengharapkan bagaimana pendidikan anak-anak ini bisa terlaksana dengan aman dan nyaman," harapnya. (*)

Terkini