SAMARINDA – Kota Samarinda kembali menerima alokasi pemasangan jaringan gas (jargas) rumah tangga sebanyak 7.619 Sambungan Rumah (SR). Proyek yang dibiayai Kementerian ESDM ini telah dimulai pada November 2025 di Kecamatan Sungai Pinang dan Samarinda Ilir, dengan target rampung pada Juli 2026.
Meski jargas dinilai lebih ekonomis daripada elpiji 3 kilogram, implementasinya di Samarinda sebelumnya sempat diwarnai keluhan warga, termasuk terkait tunggakan pembayaran.
Menyikapi hal ini, Wakil Wali Kota Samarinda Saefuddin Zuhri menegaskan bahwa semua masukan dari warga harus menjadi perhatian utama pelaksana proyek.
Saefuddin Zuhri secara khusus menyoroti risiko kerusakan infrastruktur bawah tanah. Ia meminta kontraktor berhati-hati karena proyek ini bersinggungan langsung dengan drainase dan utilitas air bersih. Ia mencontohkan kasus putusnya pipa air minum sebagai bukti lemahnya koordinasi di lapangan.
“Semua pihak wajib berhati-hati karena proyek dari Kementerian ESDM ini bersinggungan langsung dengan drainase serta utilitas penting milik warga,” ujar Saefuddin, Selasa (18/11/2025).
Meski pendanaan proyek sepenuhnya berasal dari pemerintah pusat, Pemkot Samarinda meminta untuk tetap dilibatkan dalam pengawasan teknis. Saefuddin menilai pemerintah daerah adalah pihak yang paling memahami kondisi lapangan dan peta utilitas kota.
“Bisa dari PUPR atau OPD terkait sesuai tugasnya. Harus ada pengawas agar progres yang dilaporkan sesuai dengan kondisi di lapangan,” jelasnya, seraya membuka kemungkinan pembentukan tim pendamping proyek jika diperlukan.
Saefuddin berharap pemasangan jargas dapat berjalan tanpa hambatan berarti, sehingga warga berpenghasilan rendah dapat segera beralih dari elpiji 3 kilogram dan beban pengeluaran rumah tangga mereka berkurang. (*)