samarinda

Nilai TKA Matematika Pelajar Kaltim Anjlok, Ada Siswa yang Tak Bisa Hitungan Dasar

Jumat, 5 Desember 2025 | 09:21 WIB
Ilustrasi matematika

SAMARINDA– Capaian akademik pelajar setingkat SMA di Kalimantan Timur tengah menjadi sorotan serius setelah hasil Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk mata pelajaran Matematika siswa SMA/sederajat menunjukkan hasil anjlok secara nasional. TKA sendiri merupakan asesmen yang dirancang untuk mengukur capaian akademik murid sesuai kurikulum.

Menanggapi hasil asesmen yang digelar pada 1-9 November lalu, Sekretaris Disdikbud Kaltim, Rahmat Ramadhan, menyatakan pihaknya akan segera mengkaji ulang metode pembelajaran yang selama ini diterapkan guna menemukan akar permasalahan."Kami memang menyoroti hal itu. Jadi nanti mencoba mekanismenya, apa sih yang salah, mungkin metodenya atau apa ya," ucap Rahmat.

Dalam pengamatannya di lapangan, Rahmat menemukan fakta yang mengejutkan terkait kemampuan dasar siswa. Saat mengunjungi berbagai sekolah di kabupaten/kota, ia mendapati sejumlah siswa bahkan mengalami kesulitan dengan operasi hitung sederhana. “Hitungan dasar itu misalnya 15 kali 15 atau 8 kali 8 itu kadang ada yang tidak mengetahui. Tapi tidak semua. Jadi saya sempat ngajarin hitungan cepat lah," bebernya.

Rahmat menilai permasalahan ini tidak hanya terjadi di jenjang SMA, melainkan memerlukan perbaikan sistemik yang dimulai dari jenjang paling dasar, yakni SD, kemudian SMP, hingga SMA. Ia mengidentifikasi adanya pola kurang optimal dalam penanganan siswa, di mana terdapat kecenderungan untuk menyerahkan permasalahan ke jenjang berikutnya tanpa penyelesaian tuntas di tingkat saat itu.

"Siswa yang lemah di SD dibiarkan naik ke SMP dengan harapan akan diperbaiki di jenjang tersebut. Pola serupa terulang dari SMP ke SMA," jelas Rahmat.

Rahmat mengingatkan bahwa meskipun TKA tidak wajib dan bukan penentu kelulusan, skor yang diperoleh siswa dapat menjadi syarat penting untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.Sebagai contoh, untuk masuk jurusan hukum diperlukan skor TKA minimal 500, sehingga siswa dengan skor 400 tidak akan memenuhi syarat.

Untuk langkah evaluasi ke depan, Rahmat menyebut Disdikbud Kaltim akan menjalin koordinasi dengan pemerintah pusat guna merumuskan strategi perbaikan. "Kami akan berkoordinasi dengan pusat juga, sesuai arahan pusat kan itu masih memang jadi nasional ya, nanti tinggal arahannya Pak Menteri ini bagaimana kita akan mengikuti," pungkasnya. (*)

Terkini