SAMARINDA – Dinas Sosial (Dinsos) Kalimantan Timur (Kaltim) memastikan kesiapan stok logistik bencana dalam menghadapi peningkatan frekuensi kejadian alam, terutama pada periode awal tahun. Langkah antisipatif ini diambil mengingat pola tahunan yang menunjukkan lonjakan permintaan bantuan darurat di bulan-bulan pertama.
Kepala Dinsos Kaltim, Andi Muhammad Ishak, menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Kaltim mengambil langkah percepatan dalam pengadaan dan distribusi kebutuhan darurat. Pengadaan logistik sendiri dilakukan setiap triwulan, bahkan untuk triwulan IV, sebagian bantuan telah didistribusikan lebih awal ke sejumlah kabupaten/kota yang diidentifikasi berpotensi terdampak bencana.
"Persediaan kami masih aman untuk akhir sampai awal tahun. Biasanya permintaan melonjak cukup tinggi di bulan-bulan pertama. Semoga tahun depan tidak separah sebelumnya,” ujar Ishak.
Evaluasi dari penanganan banjir besar di Mahakam Ulu menjadi pelajaran penting. Mengingat kondisi geografis yang sulit dijangkau, Dinsos mengubah strategi dengan menempatkan logistik lebih dekat ke titik risiko bencana. Hal ini bertujuan agar bantuan dapat langsung digerakkan tanpa harus menunggu kiriman dari gudang provinsi.
“Pendekatan ini penting supaya bantuan tidak terlambat sampai ke titik bencana,” tegas Ishak.
Saat ini, stok logistik daerah mencapai sekitar 4.000 paket, yang dinilai cukup untuk kebutuhan darurat jangka pendek. Ishak menekankan pentingnya menjaga ketersediaan stok dasar, terutama saat memasuki tahun anggaran baru, di mana proses penetapan kegiatan dapat memakan waktu hingga dua bulan.
“Kami tidak ingin ada kekosongan yang membuat daerah kesulitan mendapatkan logistik,” bebernya.
Kesiapsiagaan Dinsos Kaltim juga diperkuat oleh dukungan dari pemerintah pusat. Provinsi Kaltim baru-baru ini menerima tambahan hampir Rp1 miliar dalam bentuk logistik dan perlengkapan penanganan bencana dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Ishak memastikan, jika suatu kejadian melampaui kapasitas penanganan provinsi, mekanisme permintaan bantuan kepada Kemensos akan segera diaktifkan.“Jika persediaan tidak memadai, kami langsung berkoordinasi dengan pusat. Itu prosedurnya,” pungkasnya. (mrf/beb)