samarinda

Angka Kebakaran di Samarinda Turun 30 Persen, Korsleting Listrik Masih Jadi Ancaman Utama

Kamis, 18 Desember 2025 | 08:24 WIB
Ilustrasi kebakaran.

SAMARINDA – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Kota Samarinda melaporkan tren positif penurunan angka kebakaran sepanjang tahun 2025. Meski secara statistik menurun, kewaspadaan masyarakat tetap menjadi prioritas utama mengingat faktor kelalaian dan instalasi listrik masih mendominasi penyebab kejadian.

Berdasarkan data yang dirilis hingga pertengahan Desember, tercatat sebanyak 185 kejadian kebakaran telah terjadi di Kota Tepian. Angka ini menunjukkan penurunan signifikan sebesar 30,45% jika dibandingkan dengan tahun 2024 yang mencapai 266 kejadian.

Kepala Disdamkar Kota Samarinda, Hendra AH, merinci bahwa sektor pemukiman dan masalah kelistrikan masih menjadi "rapor merah" yang perlu diwaspadai kebakaran di Kawasan Perumahan: 56 kejadian. Penyebab Korsleting Listrik: 56 kejadian. Sektor Perdagangan: 14 kejadian. Kebocoran Gas Elpiji: 8 kejadian. Kebakaran Lahan: 7 kejadian.

“Kawasan perumahan masih mendominasi sebaran kejadian, dan dari sisi penyebab, korsleting listrik tetap menjadi faktor paling banyak,” ujar Hendra pada Rabu (17/12/2025).

Selain jumlah kejadian, Hendra AH menyoroti aspek keselamatan bangunan yang masih rendah di Samarinda. Banyaknya korban luka maupun meninggal dunia seringkali disebabkan oleh tidak adanya sistem keselamatan bangunan yang memadai.

"Kami menemukan banyak ruko dan bangunan publik yang belum dilengkapi pintu darurat atau jalur evakuasi. Ini sangat berisiko fatal ketika api mulai membesar dan akses keluar terblokir," tegasnya.

Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Disdamkar meningkatkan status kesiagaan. Sebanyak 175 personel telah disiagakan yang tersebar di 11 posko strategis di seluruh wilayah Samarinda.

Masyarakat juga diingatkan untuk bijak menggunakan kembang api. Hindari menyalakan petasan atau kembang api di kawasan padat penduduk. Cek instalasi listrik untuk memastikan semua peralatan elektronik mati saat meninggalkan rumah. Memahami langkah awal mitigasi kebakaran sebelum petugas tiba di lokasi.

“Kebakaran harus dicegah dari hulu. Kesadaran masyarakat adalah kunci utama untuk menekan risiko di tahun-tahun mendatang,” tutup Hendra. (*)

Terkini