• Senin, 22 Desember 2025

Hati Baru

Photo Author
- Minggu, 10 Maret 2019 | 09:45 WIB

Saya sendiri memesan dua menu: ayam bakar dabu-dabu dulu. Lalu menu ciptaan Vero salmon spageti.

Pun sebelum anggota grup berdatangan saya sudah banyak makan menu pembuka: kue tradisional yang enak sekali. Lupa namanya. Juga sepiring nacos.

Di depan saya ini ada Pak Kurniawan. Pengusaha mebel  Ia begitu senang bertemu saya. Mengapa?

“Pak Dahlan kan sudah 12 tahun. Tetap sehat. Berarti saya juga punya harapan akan hidup 12 tahun lagi," katanya.

Kurniawan sempat malas ikut di grup Hati Baru ini. Penyebabnya sepele. Sering ada pemberitahuan teman yang meninggal dunia. "Belum lama ada yang meninggal sudah ada yang meninggal lagi," katanya. "Saya jadi kehilangan harapan," tambahnya.

Apalagi ia baru saja periksa lagi. Di Singapura. Di ketahuilah perkembangan barunya. Kankernya muncul lagi. Di paru-paru dan di lehernya.

Saya minta ia segera kembali ke Tianjin. Jangan tunggu lama lagi. Saya optimistis. Semangat hidupnya tinggi. 

Yang juga kami tunggu sebenarnya Pak Sayed  Abubakar Abdullah Assegaf. Satu-satunya Arab di grup Hati Baru. Ia lagi di kampungnya: Riau. Sibuk kampanye Demokrat. Untuk jadi anggota DPR lagi.

Pak Sayed termasuk sukses transplan hati. Lalu diikuti kakak kandungnya: Sayed Usman Abdullah Assegaf. Yang sama-sama lulusan Nothern Melbourne Institut. Mengambil studi perdagangan internasional. 

Sang kakak juga sukses dengan transplannya.

Yang ia sesalkan: kakak sulung mereka: Sayed Muhammad Abdullah Assegaf. Keburu meninggal dunia. Tidak sempat transplan.

Kakak sulung itu pilih berobat ke Singapura. Keluar masuk RS di sana. Tidak ada pikiran untuk transplan ke Tianjin. "Di Singapura kami ditakut-takuti terus," ujar Sayed.

Melihat nasib kakak sulungnya Sayed tidak mau seperti itu. 

Sampailah ia mendapatkan buku saya. Buku Ganti Hati. Sang istri yang ngotot membelikannya. Tapi sang suami tidak kunjung membacanya. Sang istrilah yang kemudian membacakan buku itu. Tertarik. Berangkat ke Tianjin. "Bekal saya hanya buku itu," katanya.

Di RS Tianjin buku Ganti Hati memang sangat dikenal. Utamanya yang terjemahan bahasa Mandarinnya. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X