balikpapan

Ada 122 Putra Asli Kalimantan Lolos Jadi Prajurit TNI, Kodam VI/Mlw Tunjukkan TNI Milik Semua Anak Bangsa

Senin, 21 Juli 2025 | 13:44 WIB
Para calon prajurit hasil seleksi Cata PK TNI AD Gelombang II TA 2025 menunjukkan kemampuan membongkar pasang senjata dengan mata tertutup.

 

PROKAL.CO, BALIKPAPAN — Semangat nasionalisme dari tanah Borneo kembali berkobar. Sebanyak 122 pemuda asli Kalimantan dinyatakan lolos dalam seleksi Calon Tamtama Prajurit Karier (Cata PK) TNI AD Gelombang II Tahun Anggaran 2025, menandai langkah besar Kodam VI/Mulawarman dalam mewujudkan TNI yang inklusif dan berakar kuat di daerah.

Dari 499 calon prajurit yang diterima, hampir seperempat berasal dari suku-suku asli Kalimantan. Rinciannya mencakup 82 dari suku Banjar, 21 dari Dayak dan sub-sukunya, 7 dari Suku Kutai, 8 dari Paser, 3 dari Tidung, serta sejumlah pemuda lain dari wilayah Tanah Laut dan sekitarnya.

Baca Juga: Terbongkar..!! Jumlah Korban KM Barcelona V Tembus 571 Orang, Padahal Manifest Penumpang Hanya 280 Orang

“Siapa pun punya kesempatan yang sama untuk mengabdi, selama memenuhi syarat dan punya semangat juang. Tidak ada diskriminasi,” tegas Kapendam VI/Mlw, Kolonel Inf Gatot Teguh Waluyo, Senin 21 Juli 2025.

Ia menambahkan bahwa proses seleksi dilakukan secara ketat, bertahap, dan diawasi ketat oleh unsur internal maupun eksternal, guna menjamin keadilan dan transparansi.

Seleksi ini juga menjadi jawaban atas keraguan publik mengenai praktik yang tidak sehat dalam rekrutmen prajurit. Lebih dari sekadar memenuhi kuota, Kodam VI/Mulawarman memandang keterlibatan pemuda lokal sebagai bagian dari strategi membangun TNI yang kuat dari akar budaya dan sosial masyarakat Indonesia.

Keberagaman etnis dalam tubuh TNI, menurut Gatot, bukan hanya mencerminkan wajah Indonesia yang majemuk, tetapi juga memperkuat solidaritas di medan tugas.

“Kami ingin membentuk postur TNI yang tidak hanya profesional, tetapi juga merepresentasikan keberagaman bangsa. Ini adalah bentuk nyata komitmen kami terhadap inklusivitas,” ujarnya.

Kehadiran para pemuda asli Kalimantan di barisan prajurit masa depan menjadi harapan baru bagi masyarakat lokal. Mereka bukan hanya simbol keterwakilan, tapi juga inspirasi bagi generasi berikutnya bahwa pintu pengabdian bagi bangsa terbuka lebar bagi siapa saja, dari mana saja. (*)

 

Terkini