• Minggu, 21 Desember 2025

Kasus ISPA di Balikpapan Melonjak, 19 Ribu Lebih Kasus dalam Dua Bulan Terakhir

Photo Author
- Kamis, 4 Desember 2025 | 10:36 WIB
ilustrasi ISPA
ilustrasi ISPA

BALIKPAPAN – Lonjakan drastis kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) terjadi di Balikpapan. Dalam kurun waktu dua bulan terakhir, jumlah penderita ISPA menembus angka puluhan ribu kasus, menandakan gangguan pernapasan masih menjadi keluhan kesehatan dominan di tengah masyarakat.

Data rekapitulasi Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan menunjukkan, pada Oktober 2025 tercatat sebanyak 10.772 kasus ISPA. Angka ini diikuti oleh temuan kasus yang masih tinggi pada November 2025 dengan tambahan 8.308 kasus. Secara total, lebih dari 19.000 kasus ISPA dilaporkan dalam dua bulan tersebut.

Kepala DKK Balikpapan, Alwiati, menyebut perubahan pola cuaca yang tidak menentu sebagai salah satu faktor pemicu utama melonjaknya laporan pasien.

“Cuaca yang tidak menentu seperti sekarang membuat sistem daya tahan tubuh lebih mudah menurun. Karena itu kami mengingatkan masyarakat agar lebih disiplin menjaga kebersihan dan kesehatan diri,” katanya saat dikonfirmasi, Selasa (2/12).

Ia mengungkapkan bahwa kelompok usia rentan, seperti balita, lansia, serta penderita penyakit bawaan, menjadi kelompok yang paling mudah terdampak. Lonjakan ini juga tercermin dari peningkatan pasien dengan keluhan batuk, demam, iritasi tenggorokan, hingga sesak napas yang dilaporkan di puskesmas dan klinik di berbagai kecamatan.

DKK Ingatkan Potensi Tekanan Pelayanan Kesehatan
Menurut Alwiati, jika lonjakan kasus ini tidak dikendalikan melalui upaya pencegahan masyarakat, fasilitas kesehatan berpotensi mengalami tekanan pelayanan akibat tingginya tingkat kunjungan pasien.

DKK Balikpapan meminta warga untuk menerapkan perlindungan kesehatan dasar sebagai langkah antisipasi, antara lain:

Rutin mencuci tangan.

Memakai masker di area berisiko.

Menghindari paparan polusi.

Memastikan rumah memiliki ventilasi udara yang baik.

“Ketahanan tubuh harus diperkuat. Perhatikan makanan, cukupkan minum, dan istirahat yang berkualitas. Itu benteng utama menghadapi penyakit,” ujarnya.

DKK juga menyoroti meningkatnya mobilitas warga menjelang akhir tahun yang dinilai dapat mempercepat penyebaran virus pernapasan. Warga yang melakukan perjalanan diminta untuk lebih waspada terhadap kondisi kesehatan.

“Begitu muncul keluhan, jangan ditunda. Segera periksa ke puskesmas atau fasilitas kesehatan,” tegas Alwiati. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X