balikpapan

Kasus HIV/AIDS di Kota Balikpapan 167 Orang, Posisi Kedua Tertinggi di Kaltim

Sabtu, 20 September 2025 | 17:23 WIB
Ilustrasi HIV AIDS.

BALIKPAPAN- Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Gasali, menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam menyikapi masalah kasus HIV/AIDS di Kota Balikpapan. Tercatat kasus HIV/AIDS di Kota Balikpapan mencapai 167 orang, menempatkan kota ini pada posisi kedua tertinggi di Kalimantan Timur.

Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Gasali, menekankan pentingnya respons cepat dan terarah dari seluruh pihak, terutama Dinas Kesehatan. Menurutnya, penanganan HIV/AIDS tidak bisa hanya mengandalkan sosialisasi, tetapi juga harus dibarengi dengan layanan medis yang mudah diakses.

“Harus ada solusi agar kasus ini tidak semakin meluas. Pencegahan, pengobatan, hingga pendampingan pasien harus berjalan beriringan,” ujarnya, Kamis (18/9/2025).

Gasali menilai Dinas Kesehatan perlu memperkuat kerja lapangan, terutama dalam memberikan edukasi kepada kelompok berisiko tinggi serta memastikan ketersediaan obat antiretroviral (ARV) bagi penderita.

“Penanganan di lapangan harus lebih optimal. Jangan sampai ada ODHA yang merasa ditinggalkan,” tegasnya. Selain peran pemerintah, Gasali menekankan pentingnya keterlibatan tokoh agama, masyarakat, dan pemuda dalam memberikan pemahaman kepada warga agar stigma terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) bisa ditekan. Dukungan sosial dinilai sama pentingnya dengan pengobatan medis.

“Pemahaman masyarakat memang penting, tapi tetap harus ada pengobatan medis. Edukasi tanpa tindakan nyata tidak cukup,” jelas Politisi Partai Golkar ini.

Ia juga mengingatkan agar penderita tidak menutupi kondisi kesehatannya. Pemerintah, kata dia, menjamin kerahasiaan data pasien dan berkewajiban memberikan pendampingan.

“Kalau kasus ini ditutup-tutupi, penularan bisa semakin luas. Keterbukaan dan kerja sama dengan tenaga kesehatan sangat penting,” pungkasnya. (*)

Terkini