BALIKPAPAN – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdik) Kota Balikpapan mengonfirmasi bahwa pembangunan proyek sekolah terpadu di kawasan Grand City akan dimulai pada tahun anggaran 2026. Saat ini, tim teknis sedang merampungkan proses Detail Engineering Design (DED) sebagai tahap akhir sebelum pelaksanaan konstruksi fisik.
Kepala Disdik Balikpapan, Irfan Taufik, menjelaskan bahwa proyek ambisius ini diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp24 miliar, yang akan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Balikpapan. Pembangunan akan dilaksanakan secara bertahap sesuai kebutuhan dan kesiapan lahan.
Baca Juga: Polemik Status Aset Pasar Segiri Samarinda: Ruko Permanen Hanya Berstatus SKTUB
“Saat ini DED sedang disusun sambil menunggu proses serah terima lahan dari pihak pengembang Grand City kepada pemerintah kota. Statusnya merupakan fasilitas umum (fasum) untuk pendidikan,” jelas Irfan.
Target Serah Terima Lahan Tahun Ini
Upaya menghadirkan fasilitas pendidikan terpadu di Balikpapan terus menunjukkan perkembangan positif. Lahan seluas kurang lebih satu hektare yang diproyeksikan menjadi lokasi sekolah terpadu saat ini tengah memasuki tahap administrasi pengalihan kepemilikan. Pemerintah berharap proses tersebut dapat berjalan lancar dan selesai tepat waktu.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan, Irfan, mengungkapkan optimisme bahwa seluruh proses pengalihan lahan dapat dituntaskan pada tahun ini. Dengan demikian, tahapan konstruksi fisik diharapkan bisa dimulai sesuai jadwal yang telah dirancang.
“Mudah-mudahan pengalihan lahan selesai tahun ini sehingga pembangunan bisa masuk ke tahap teknis pada 2026,” ujarnya.
Pada fase awal pembangunan, pemerintah akan memfokuskan pekerjaan pada pendirian SMP terpadu. Setelah itu, pembangunan akan berlanjut ke tahap berikutnya, yakni pembangunan gedung SD dan PAUD dalam satu kawasan. Konsep sekolah terpadu ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang berkesinambungan dan efisien, mulai dari pendidikan usia dini hingga jenjang menengah pertama.
Secara lokasi, kawasan sekolah terpadu tersebut dinilai sangat strategis. Terletak di belakang area Food Court Grand City, lokasi itu memiliki akses mudah dari Jalan Soekarno-Hatta maupun dari dalam kompleks perumahan. Menurut Irfan, posisi tersebut dianggap ideal untuk memenuhi kebutuhan pendidikan di wilayah Balikpapan Utara yang terus mengalami pertumbuhan penduduk.
“Kami berharap sekolah terpadu ini bisa meningkatkan pemerataan akses pendidikan, sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat di kawasan utara kota,” pungkasnya.
Dengan hadirnya sekolah terpadu ini, pemerintah berharap kualitas layanan pendidikan semakin meningkat, sekaligus memperluas kesempatan belajar bagi generasi muda Balikpapan.