Kisah Taufiq sejalan dengan hasil riset terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) yang berkolaborasi bersama Gojek, layanan on-demand dari Grup GoTo, bahwa sebanyak 7 dari 10 mitra driver Gojek mengalami peningkatan pendapatan lebih baik sejak bermitra dengan Gojek.
Hal ini ditopang dengan fleksibilitas waktu yang ditawarkan sebagai mitra memberikan peluang yang lebih besar terhadap peningkatan pendapatan dan kualitas hidup para mitra. Temuan ini semakin menegaskan dampak Gojek dalam menghadirkan berbagai peluang ekonomi yang dapat diandalkan oleh mitra driver dan merchant, di tengah tantangan ekonomi yang kian dinamis.
Wakil Kepala Bidang Penelitian LD FEB UI, Dr. Paksi C.K. Walandouw, menjelaskan riset tahunan selama lima tahun terakhir yang mereka lakukan mencoba untuk terus melihat bagaimana dampak sosial dan ekonomi Gojek terhadap kondisi mitra driver dan merchant. Temuan menarik penelitian tahun ini yakni mitra Gojek mengalami peningkatan pendapatan yang lebih baik dan peningkatan ini berlaku bagi setiap lapisan pendapatan.
Hal ini menjadi signifikan mengingat mitra Gojek adalah kelompok masyarakat produktif yang masih memiliki keterbatasan akses ke sektor formal, apalagi di tengah berbagai tantangan ekonomi. Temuan ini menunjukkan konsistensi dampak dari platform teknologi seperti Gojek yang terus menjadi pilihan mitra Gojek dalam meningkatkan peluang ekonominya, terutama pada peningkatan pendapatan jika dibandingkan sebelum menjadi mitra.
Penelitian LD FEB UI tahun ini mengungkap beberapa temuan utama, antara lain: tak hanya didominasi lulusan SMA, tercatat 77 persen mitra GoRide dan 65 persen mitra GoCar merasakan kesulitan di dalam mendapatkan pekerjaan di Kota/Kabupaten tempat tinggalnya.
Lebih dari 65 persen mitra GoRide dan GoCar mengalami peningkatan pendapatan jika dibandingkan dengan kondisi sebelum menjadi mitra, dari setiap kelompok pendapatan. Mayoritas mitra Gojek kualitas hidupnya meningkat setelah bergabung menjadi mitra Gojek, yang utamanya dirasakan dalam mewujudkan tempat tinggal dan memberikan akses pendidikan bagi dirinya dan keluarganya.
Paksi menjelaskan, lanskap ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, termasuk mitra Gojek, dalam beberapa tahun terakhir tidaklah mudah. Hal ini terlihat dari mayoritas mitra GoRide dan Gocar yang memilih bergabung menjadi mitra Gojek dikarenakan oleh pemutusan hubungan kerja atau karena ingin mencari pendapatan tambahan.
Lebih lanjut, mayoritas mitra Gojek mengalami kesulitan mencari pekerjaan di daerah tempat tinggalnya. Karenanya kami melihat hadirnya ekosistem Gojek serta berbagai inisiatif di dalamnya berperan penting dalam menjaga ketahanan ekonomi para mitranya, apalagi dalam memberikan akses ke pendapatan,” tutup Paksi. (ndu)