• Senin, 22 Desember 2025

Proyek IKN Tekan Angka Pengangguran, Khususnya di Balikpapan dan PPU

Photo Author
- Sabtu, 16 Maret 2024 | 11:10 WIB
BERDAMPAK: Presiden Joko Widodo saat mengunjungi IKN beberapa waktu lalu. Proyek pembangunan IKN dinilai turut berkontribusi menurunkan tingkat pengangguran terbuka di Kaltim. (FUAD MUHAMMAD/KP)
BERDAMPAK: Presiden Joko Widodo saat mengunjungi IKN beberapa waktu lalu. Proyek pembangunan IKN dinilai turut berkontribusi menurunkan tingkat pengangguran terbuka di Kaltim. (FUAD MUHAMMAD/KP)

 

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) disebut memberikan dampak positif terhadap kondisi ketenagakerjaan di wilayah penyangga, khususnya Balikpapan dan Penajam Paser Utara (PPU). Hal ini terindikasi dari penurunan tingkat pengangguran terbuka sejak proyek IKN mulai digeber.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Budi Widihartanto mengatakan, tingkat pengangguran terbuka Balikpapan dan PPU masing-masing sebesar 6,09 persen dan 2,07 persen pada 2023, di mana keduanya berada dalam tren menurun. Faktor pendukung seperti perbaikan iklim usaha dan meningkatnya mobilitas masyarakat pasca Covid-19 juga turut mengakselerasi penyerapan tenaga kerja yang ditandai dengan peningkatan jumlah penduduk usia kerja.

Baca Juga: Impor Kurma RI Naik 25,77 Persen Tembus 11,24 Ribu Ton, Paling Banyak dari Negara Ini...

“Konstruksi menjadi sektor kunci dalam peningkatan ketenagakerjaan terutama di PPU, seiring dengan gencarnya fase percepatan pembangunan IKN yang direncanakan mulai beroperasi pada 2024,” ungkapnya, Jumat (15/3).

Dia menjelaskan, geliat sektor konstruksi ini tecermin dari peningkatan laju produk domestik regional bruto (PDRB) sektor konstruksi PPU yang tumbuh signifikan sebesar 89,82 persen (yoy) pada 2022. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibanding 2021 yang hanya tumbuh 25,20 persen (yoy), dan sekaligus menjadi pertumbuhan tertinggi dari keseluruhan sektor pada 2022.

Kinerja yang tinggi tersebut juga tecermin dari lonjakan pangsa sektor konstruksi dari 14,74 persen pada 2021 menjadi 24,11 persen pada 2022. Sementara efek rambat IKN terhadap peningkatan kondisi ketenagakerjaan Balikpapan didorong oleh sektor industri pengolahan, transportasi, dan perdagangan. Laju pertumbuhan PDRB sektor industri pengolahan di Kota Minyak pada 2022 tumbuh sebesar 4,69 persen (yoy).

“Pertumbuhan industri pengolahan tersebut didorong oleh akselerasi proyek kilang minyak yaitu Refinery Development Master Plan (RDMP) sebagai upaya untuk mendukung kemandirian energi nasional di wilayah timur Indonesia, termasuk di IKN,” katanya.

Baca Juga: Otorita IKN Bongkar Bangunan Ilegal, Pasar Sepaku Bakal Dipermak

 

Proyek RDMP tersebut diperkirakan memberikan dampak penyerapan tenaga kerja sebanyak 20 ribu orang. Selain itu, proyek ini juga berkontribusi dalam upgrading keahlian tenaga kerja di sektor industri minyak dan gas. Merujuk informasi dari Dinas Tenaga Kerja Balikpapan, sekitar 30 persen pekerja yang dilibatkan dalam proyek RDMP berasal dari Kota Minyak. Adapun sisanya didatangkan dari luar Kalimantan Timur, di antaranya Jawa.

Selanjutnya, dampak positif IKN pada sektor transportasi dan pergudangan serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR) juga berkontribusi positif dalam meningkatkan kondisi ketenagakerjaan di Balikpapan. Laju pertumbuhan PDRB di sektor transportasi dan pergudangan dan sektor PHR tercatat masing-masing sebesar 15,91 persen (yoy), dan 8,42 persen (yoy). Pangsa PDRB kedua sektor tersebut juga terus mengalami peningkatan.

“Capaian tersebut tidak terlepas dari faktor letak Balikpapan yang strategis dan berada di beranda IKN sebagai pintu gerbang IKN,” tuturnya.

Dalam hal serapan tenaga kerja, dampak spillover pembangunan IKN lebih besar berkontribusi terhadap PPU dibanding Balikpapan. Berdasarkan hasil diskusi dengan Dinas Tenaga Kerja di Balikpapan, dampak IKN terhadap peningkatan serapan tenaga kerja, selain karena faktor pembangunan proyek RDMP, dapat dikatakan relatif terbatas.

Hal ini disebabkan dampak IKN terhadap perekonomian Balikpapan lebih condong pada peningkatan faktor produksi atau penjualan di beberapa sektor, namun tidak serta-merta diikuti dengan peningkatan jumlah tenaga kerja. Hal ini misalnya terlihat pada sektor perhotelan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X