Untuk mendorong pemanfaatan teknologi tepat guna (TTG) di wilayah kelurahan se-Kecamatan Balikpapan Tengah, sosialisasi pun digelar sebagai langkah positif untuk memperkenalkan TTG kepada masyarakat.
BALIKPAPAN – Teknologi tepat guna adalah teknologi yang dikembangkan dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan bahan baku lokal dan sumber daya yang tersedia di lingkungan masyarakat. Yang juga dapat membantu meningkatkan produksi, efisiensi, hingga mengurangi biaya produksi.
Sosialisasi TTG Kecamatan Balikpapan Tengah itu dilaksanakan Rabu (7/2) di Hotel Pacific, yang dibuka Sekretaris Kecamatan Balikpapan Tengah Netty Musriani. Dihadiri perwakilan DP3AKB Kota Balikpapan Bekti Srimuryanti, Wakil Ketua Posyantek Kaltim Agus Wahono, Amir Iskandar dari Uniba, serta Suwanto sebagai ketua Posyantek Kecamatan Balikpapan Tengah.
Netty Musriani mengatakan, pelaksanaan ini untuk lebih memasyarakatkan lagi teknologi tepat guna di wilayah Kecamatan Balikpapan Tengah. Serta merupakan rangkaian Gebyar TTG yang akan dilaksanakan Kecamatan Balikpapan Tengah yang di dalamnya ada lomba terkait inovasi TTG, baik kategori umum maupun pelajar.
Ke depannya diharapkan posyantek semakin sinergi dan meningkatkan kolaborasinya agar dapat mendukung pengembangan TTG khususnya di Kecamatan Balteng. “TTG ini menjadi bukti bahwa pemanfaatan teknologi yang tepat guna dapat memberikan banyak manfaat, baik sisi ekonomi juga dalam hal lingkungan dan sosial,” ucap Netty.
Bekti Srimuryanti menyampaikan, persiapan pelaksanaan gelar dan lomba TTG Kota Balikpapan tahun 2024 akan dilaksanakan 5–8 Maret di Pentacity. Adapun tingkat Kaltim akan diselenggarakan di Samarinda pada April. Lalu pelaksanaan tingkat nasional yang menjadi tuan rumah adalah Lombok, bulan Mei-Juni.
Para peserta yang nantinya menjadi wakil dari kecamatan diharapkan dapat langsung mengirimkan proposalnya kepada DP3AKB Balikpapan yang dibuktikan dengan SK pemenang satu dari kecamatan. Dan juga memenuhi tiga komponen penilaian yang mengikuti draf penilaian dari Provinsi Kaltim.
“Mulai dari pengiriman proposal, substansi mulai dari performa alat, tingkat kesiapan teknologinya, peluang pasar, manfaatnya bagi masyarakat, hingga keorisinalitas produk tersebut. Pembawaan presentasi dari para peserta juga menjadi tambahan penilaiannya,” ucapnya.
Sementara, Kepala DP3AKB Kota Balikpapan Alwiati mengatakan, produk-produk posyantek yang berbasis teknologi bisa diusulkan ke HAKI agar tidak diambil orang lain yang sebenarnya hasil karya warga Balikpapan. (pms/ind/k16)
SUPRIYONO LUPUS
@queenzalikalila0917