bola-dunia

Sempat Tuduh Sana-Sini, Akhirnya Sekjen FAM Malaysia Buka Suara dan Akui Ada Kesalahan Teknis Usai Sanksi Berat FIFA

Minggu, 28 September 2025 | 23:04 WIB
FAM respons sanksi FIFA dan kirim delegasi ke Zurich, Swiss. (Media FAM)

KUALA LUMPUR — Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) akhirnya buka suara setelah dijatuhi sanksi berat oleh FIFA terkait dugaan pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi. Sekretaris Jenderal FAM, Datuk Noor Azman Hj Rahman, mengakui adanya kesalahan teknis dalam proses administrasi yang menjadi pemicu masalah besar ini.

Dalam pernyataan resminya pada Minggu (28/9/2025), Noor Azman menegaskan kesalahan tersebut terjadi pada tahap penyerahan dokumen yang dilakukan staf administrasi. Ia menekankan hal ini bukanlah upaya terencana untuk memalsukan dokumen, melainkan murni kekeliruan teknis.

"FAM ingin menginformasikan bahwa kami telah mengidentifikasi kesalahan teknis dalam proses penyerahan dokumen yang dilakukan oleh staf administrasi," ujar Noor Azman melalui unggahan resmi di Instagram FAM.

Baca Juga: Skandal Manipulasi Dokumen Naturalisasi Pemain Timnas Malaysia, Selain Pemain Disanksi, FAM Juga Kena Denda Besar dari FIFA

Ia juga menambahkan federasi sedang menunggu keputusan lengkap dari FIFA sebelum menempuh langkah hukum lanjutan. Lebih lanjut, FAM menyatakan akan mengajukan banding resmi sesuai prosedur begitu salinan putusan FIFA diterima.

"FAM menunggu keputusan FIFA sebelum mengajukan banding, sesuai proses dan upaya hukum yang berlaku," imbuh Noor Azman. Meski mengakui adanya kesalahan internal, FAM dengan tegas menolak tudingan para pemain yang terlibat tidak sah sebagai warga negara Malaysia.

Noor Azman menekankan proses naturalisasi ketujuh pemain sudah dilakukan secara resmi dan sesuai hukum. "FAM menanggapi masalah ini dengan serius. Namun, FAM ingin menekankan para pemain warisan yang terlibat adalah warga negara Malaysia yang sah," kata Noor Azman menegaskan.

FIFA sebelumnya resmi menjatuhkan sanksi berat pada Jumat (26/9/2025) setelah menyatakan FAM melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA tentang pemalsuan dokumen. Komite Disiplin FIFA menilai ada ketidaksesuaian dalam dokumen yang digunakan oleh tujuh pemain naturalisasi timnas Malaysia.

Hukuman yang dijatuhkan tidak main-main. FAM didenda sebesar CHF 350.000 atau setara Rp 7,3 miliar, sementara tujuh pemain dijatuhi larangan tampil dalam seluruh aktivitas sepak bola selama 12 bulan serta denda masing-masing CHF 2.000 atau sekitar Rp 41,8 juta.

Adapun tujuh pemain yang disanksi adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomás Garcés, Rodrigo Julián Holgado, Imanol Machuca, João Vitor Brandão Figueiredo, Jon Irazábal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

Mereka adalah pemain berstatus naturalisasi yang sebelumnya diproyeksikan untuk memperkuat Harimau Malaya di level internasional.

Merespons kondisi tersebut, delegasi FAM yang dipimpin langsung oleh Presiden Kehormatan Tan Sri Hamidin Mohd Amin segera bertolak ke markas besar FIFA di Zurich, Swiss. Langkah cepat ini diambil untuk mengajukan banding sekaligus mencari jalan keluar dari sanksi yang dinilai terlalu berat.

Hamidin yang juga merupakan anggota Dewan FIFA dijadwalkan bertemu langsung dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino. Pertemuan itu diharapkan dapat membuka peluang agar sanksi yang dijatuhkan bisa dibatalkan atau setidaknya dikurangi.

Sementara itu, publik sepak bola Malaysia memberikan reaksi beragam terhadap kasus ini. Ada yang menilai FAM lalai dan tidak profesional, namun ada pula yang masih memberikan dukungan penuh agar federasi segera menyelesaikan masalah ini. Apalagi di kalangan netizen dan media Malaysia, disiarkan kabar bahwa ada pihak yang tak ingin sepakbola Malaysia maju. Tudingan itu mengarah kepada Indonesia dan Vietnam. Pengamat sepak bola di Negeri Jiran menilai, kasus ini bisa menjadi pelajaran besar bagi FAM dalam mengelola administrasi pemain naturalisasi.(*)

Terkini