Dan berada di tiga lokasi pekerjaan, Kota Samarinda, Kota Bontang, dan Kota Jakarta Selatan.
Kegiatan tersebut antara lain Kaji Ulang Dokumen Studi Kelayakan Jalan Tol Samarinda-Bontang menggunakan APBN 2020 sebesar Rp 5,15 miliar.
Penyusunan Studi Amdal dan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah Jalan Tol Samarinda-Bontang menggunakan APBN 2021 sebesar Rp 3,78 miliar, dan Penyusunan Dokumen Analisa Dampak Lalu Lintas (Andalalin) dan Finalisasi Izin Lingkungan Jalan Tol Samarinda-Bontang yang bersumber dari APBN 2022 sebesar Rp 2,16 miliar.
Baca Juga: Pelaku Terkenal Sebagai Penipu, Korban: Uang Dibawa Kabur, Saya Ditinggal
Perencanaan ruas jalan tol Samarinda Bontang ini, sudah diselesaikan oleh Pemprov Kaltim sejak tahun 2013 lalu. Dalam perencanaan tersebut, jalan tol yang akan dibangun sepanjang 94 kilometer.
Dengan nilai investasi sebesar Rp 11 triliun. Namun, dalam perjalanannya, pembangunan tol Samarinda-Bontang sempat terkendala dengan trase yang masuk ke dalam hutan lindung dan permukiman warga.
Jalan tol Samarinda-Bontang dalam perencanaan tersebut akan memiliki empat seksi.
Baca Juga: Pertamax di Balikpapan Antre, Pertamina Patra Niaga Kirim Tambahan dari Samarinda
Yaitu, Seksi I (Ruas Palaran-Bandara Samarinda Baru (Bandara APT Pranoto)) dengan panjang 23,5 kilometer, Seksi II (Ruas Bandara Samarinda Baru (Bandara APT Pranoto)-Samber sepanjang 24 kilometer, Seksi III (Ruas Sambera-Marangkayu (Kukar) sepanjang 22,5 kilometer, dan Seksi IV (Ruas Marangkayu (Kukar)-Bontang) sepanjang 24 kilometer.
Berdasarkan perencanaan yang diperbarui Kementerian PUPR, jalan tol Samarinda-Bontang memiliki panjang 95,62 kilometer.
Dengan trase terpilih melalui wilayah administrasi Kota Samarinda pada tiga kecamatan. Yakni, Kecamatan Palaran, Sambutan, dan Samarinda Utara.
Baca Juga: Banjir Rendam Sejumlah Sekolah di Bulungan, Disdikbud Perintahkan Murid Belajar dari Rumah
Kemudian Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), melintasi Kecamatan Anggana, Muara Badak, dan Marangkayu, lalu di Kota Bontang melalui Kecamatan Bontang Selatan, dan di Kutai Timur (Kutim) melalui Kecamatan Teluk Pandan. (ak/far)