• Senin, 22 Desember 2025

Ini Nih Mitos dan Fakta Mi Instan

Photo Author
- Senin, 11 Maret 2019 | 12:06 WIB

Hallo sobat muda, kali ini kita mau bahas apa fakta dan mitos terkait mi instan sereta bagaimana jika tubuh kita kebanyakan mengkonsumsi mi instan. Yuk, simak ya!

Ada yang mengatakan mi instan mengandung lilin, sehingga mudah dibakar. Benarkah? Faktanya mi instan terbuat dari tepung yang diberi minyak dan diproses dengan Deep Frying (digoreng). Hal ini membuat mi instan memiliki kadar air yang rendah. Sehingga menyebabkan mi instan mudah terbakar. Jadi tidak semua yang mudah terbakar itu mengandung lilin ya.

Mi instan memiliki tekstur yang kenyal. Sehingga dianggap mengandung karet? Tekstur kenyal pada mi bukan berasal dari karet ya, tapi memang dari bahan dasarnya yakni tepung. Sama halnya dengan bakso kenapa bisa kenyal apakah bakso juga mengandung karet? Tidak ya sobat muda. Dan mi instan yang beredar dipasaran itu sudah terdafatar di badan POM. Jika terbukti mengandung karet pasti izin edarnya akan dijabut.

Mi instan mengandung bahan pengawet? Ya memang benar mi intsan mengandung bahan pengawet yakni Natrium Benzoat, tapi ini telah lulus uji dan boleh diedarkan oleh Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan). Jadi kalau dikonsumsi secara normal tidak berlebihan, bahan pengawet ini dapat dinetralisir oleh tubuh. Nah, masalahnya kalau pagi, siang dan malam sobat muda makan mi instan. Pengawetnya akan numpuk disana.

Mi instan mengandung pewarna berbahaya? Pernah gak sobat muda memikirkan, kalau mi instan terbuat dari tepung kenapa wernanya bisa kuning? Nah jadi memang mi instan ini mengandung pewarna yah, namanya Tartrazine cl 19140. Tapi pewarna ini tidak berbahaya karena sudah dapat izin dari badan POM. Jadi jangan asal bilang kalau pewarna ini berbahaya, mending cari tau apa itu Tartrazine cl 19140.

Oke sobat muda, jadi mi instan akan berbahaya kalau dikonsumsi terus menerus karena pewarna dan pengawet yang harusnya bisa dinetralisir tubuh menjadi tidak bisa dinetralisir. Seperti kata kakak Dian Mardiana, seorang sarjana gizi a.k.a Nutrisionst, kalau ingin tetap makan mi instan dengan pola yang sehat. Cara mengkonsumsinya juga harus benar.

“Sebenarnya makan mi instan nggak papa. Asal tidak terlalu sering bisa satu minggu sekali atau satu bulan sekali dan cara memasaknya juga benar. Mi instan itu banyak tidak baiknya ketimbang baiknya,” jelas wanita lulusan Fakultas Ilmu Kesehatan Progam Studi Gizi dari universitas swasta di solo itu.

Biasanya yang sering mengkonsumsi mi instan ini anak kos sih, hahaha. Sobat muda pasti taukan. Alasannya apa, katanya biar hemat. Jadi pagi makan mi, siang mi, malam mi. Waduhhh. Kalau ini jelas pasti berbahaya ya. Jadi jangan makan mi instan setiap hari.

Tubuh kita itu membutuhkan gizi macro seperti protein, karbohidrat, lemak. Dan gizi micro seperti vitamin, mineral, fitonutrisi. Sedangkan mi instan hanya mengandung karbohidrat dan lemak. Jadi sobat muda bisa mikir sendirikan keperluan tubuh kita itu banyak. Yang jelas jangan pernah konsumsi mi instan setiap hari.(mr-151/ema)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Resensi Buku Buat Apa Rindu Kau Terjemahkan

Senin, 24 November 2025 | 14:32 WIB
X