ikn

Banjir di Sepaku, Otorita IKN Sebut Sudah Terjadi Sejak Tahun 1970-an

Sabtu, 29 Juni 2024 | 10:45 WIB
Direktur Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LHPB) Otorita IKN, Onesimus Patiung. (Foto: Rikip/KP)

Otorita IKN bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga menyiapkan rekayasa terkait dengan Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan (PDSK) terhadap warga yang terdampak banjir di kawasan tersebut. Sosialisasi sudah dilaksanakan di Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku pada Kamis (27/6), meskipun masih dikhususkan untuk masyarakat yang terdampak pembangunan IKN.

"Yang terkena dampak banjir yang sering ini juga sudah dilakukan sosialisasi. Nanti Otorita IKN akan memberikan informasi yang lebih lengkap bersama Kementerian PUPR. Karena itu sudah diidentifikasi. Jadi pastinya Kementerian PUPR dan Otorita IKN sudah mempersiapkan rencana lahan relokasi untuk warga. Dan sedang dibahas mudah-mudahan ini sudah ada beberapa yang sudah siap. Yang menyiapkan adalah Kedeputian Perencanaan dan Pertanahan Otorita IKN," pungkas Ones.

Untuk diketahui, hujan dengan intensitas yang cukup tinggi terjadi sejak Minggu (23/6) malam pukul 21.00 WITA hingga Senin (24/6) pukul 05.00 WITA, menyebabkan meluapnya air sungai atau drainase.

Ada sebanyak 316 rumah dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 331 KK terdampak banjir dengan jumlah masyarakat sebanyak 1.216 jiwa. Di Desa Karang Jinawi, ada sebanyak tujuh RT dengan 68 rumah (68 KK) dan 238 jiwa.

 

Lalu di Desa Sukaraja ada enam rumah (6 KK) dengan 20 jiwa dan di RT 25 sebanyak 32 rumah (47 KK) dengan 148 jiwa. Selanjutnya di Kelurahan Sepaku ada tiga RT yang terendam banjir dengan 117 rumah dan 498 jiwa. Terakhir, di Desa Bukit Raya yang merupakan bagian dari Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN dengan jumlah rumah terkena banjir sebanyak 16 rumah (16 KK) yang dihuni oleh 55 jiwa. (kip)

 
 

Halaman:

Tags

Terkini