Pejabat Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Makmur Marbun, baru-baru ini mengungkapkan bahwa Bandara Nusantara, yang terletak di Kelurahan Gersik, Kecamatan Penajam, PPU, akan menjadi lokasi operasional bagi 15 pesawat berbadan lebar. Pernyataan ini disampaikan Marbun saat acara Pentas Seni dan Gebyar UMKM 2024 yang dihelat di Alun-alun Pemkab PPU, Minggu (15/9/2024).
Dirinya menyebutkan, bahwa Ajeng Airlines, salah satu investor, akan membawa pesawat-pesawat besar seperti Boeing 777 dan Airbus A380 ke Bandara Nusantara tentu merupakan langkah signifikan. Menurutnya, bandara dengan landasan pacu sepanjang 3.000 meter dan lebar 485 meter, dirancang untuk menangani pesawat-pesawat besar tersebut seperti yang dinyatakan dalam informasi dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. “Tetapi ada beberapa poin penting yang perlu dipertimbangkan,” katanya.
Meskipun bandara memiliki infrastruktur yang memadai, keberhasilan operasional dan dampaknya terhadap ekonomi lokal bergantung pada berbagai faktor lain yang tidak kalah penting. Marbun sendiri telah mendampingi tim Kementerian Perhubungan untuk mengecek kesiapan bandara, menunjukkan komitmennya untuk memastikan fasilitas ini siap menghadapi pesawat-pesawat besar tersebut.
Dirinya juga menekankan peran krusial UMKM lokal dalam memanfaatkan peluang yang ada di bandara tersebut. Argumentasi ini menunjukkan pemahaman yang mendalam mengenai bagaimana infrastruktur transportasi dapat berdampak langsung pada ekonomi lokal.
Baca Juga: Otorita IKN Buka Kunjungan untuk Umum ke Plaza Seremoni dan Taman Kusuma Bangsa
“Keberhasilan UMKM PPU tidak hanya bergantung pada adanya akses dan ruang di bandara, tetapi juga pada kesiapan mereka untuk bersaing di pasar yang kompetitif,” ujarnya.
Makmur Marbun meminta Menteri Perhubungan dan Menteri PUPR agar UMKM PPU mendapatkan prioritas untuk ruang di bandara. Ini adalah langkah yang wajar, mengingat bahwa bandara yang baru dapat menjadi panggung utama untuk produk-produk lokal. Namun, permintaan ini juga harus diiringi dengan upaya sistematis dari pemerintah daerah mendatang untuk mendukung UMKM dalam mempersiapkan produk dan kemasan yang menarik.
Marbun juga menekankan bahwa kualitas produk UMKM akan menjadi kunci dalam memastikan bahwa produk-produk lokal dapat bersaing dan menciptakan citra positif di Bandara Nusantara.
“Ini adalah argumen yang valid, mengingat bahwa dalam industri perhotelan dan retail di bandara, produk yang memiliki kemasan yang menarik dan kualitas yang baik sering kali lebih mudah menarik perhatian konsumen,” ucapnya.
Meskipun keberadaan 15 pesawat berbadan lebar di Bandara Nusantara adalah pencapaian yang signifikan, keberhasilan sesungguhnya akan bergantung pada seberapa baik UMKM lokal dapat memanfaatkan kesempatan ini. Dengan dukungan yang tepat dan persiapan yang matang.
“Bandara Nusantara dapat menjadi lebih dari sekadar hub transportasi — ia dapat menjadi katalisator utama bagi pertumbuhan ekonomi lokal di PPU,” imbuhnya. (ADV)