Kontrak pembangunan Bandara Internasional Nusantara akan selesai sepenuhnya pada Desember 2024. Pengerjaan bandara penunjang Ibu Kota Nusantara (IKN) ini dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk fasilitas sisi udara.
Dan fasilitas sisi darat oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Di mana setelah pembangunan bandara ini selesai pada akhir 2024, pesawat terbesar yang dapat mendarat sejenis B777 atau Boeing 777, pesawat penumpang sipil berbadan lebar.
Baca Juga: Progres Pembangunan IKN Diklaim Capai 87 Persen
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara (Hubud) Kemenhub Lukman F Laisa menerangkan bahwa Pembangunan Fasilitas Sisi Darat Bandar Udara VVIP IKN hingga akhir Oktober 2024, sudah mencapai 86 persen.
Dengan fasilitas yang sudah terbangun yaitu Terminal VVIP, Terminal VIP, sebagian bangunan penunjang dan serta infrastruktur sisi darat.
“Adapun progres sisi udara sampai saat ini adalah penyelesaian lapis AC-BC lapis ke-dua pada runway 2.200 meter x 45 meter dan taxiway. Termasuk penyelesaian paved shoulder (bahu landasan pacu) dan strip,” katanya kepada Kaltim Post.
Pria yang menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara (Hubud) Kemenhub ini juga menjelaskan bahwa secara fisik, jika melihat progres saat ini, maka Bandara Internasional Nusantara akan selesai pada Bulan Desember 2024.
Sehingga bisa dioperasionalkan untuk penerbangan komersial pada awal tahun depan. “Selesai bulan Desember 2024 dan siap dioperasikan pada Januari 2025,” terang dia.
Lukman F. Laisa juga mengungkapkan jika mengacu terhadap Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 31 Tahun 2023 tentang Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian Bandar Udara Very Very Important Person Untuk Mendukung IKN, status Bandara Internasional Nusantara saat ini masih merupakan bandar udara khusus, yang melayani kepentingan pemerintahan di IKN. Dan hanya melayani penerbangan niaga tidak berjadwal. Pengoperasiannya juga akan dikelola sepenuhnya oleh Kemenhub.
“Namun ke depannya tidak menutup kemungkinan pengelolaannya akan dikerjasamakan dengan pihak yang berkompeten melalui mekanisme ketentuan yang berlaku,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan pada pada laman hubud.dephub.go.id yang diakses Selasa (29/10) pukul 11.00 Wita, memuat data fasilitas sisi udara Bandara Internasional Nusantara. Yakni Runway atau landasan pacu dengan dimensi terverifikasi dan dimensi terbangun adalah 2.200 meter x 45 meter. Dengan critical aircraft adalah Boeing 737-800. Dan konstruksi aspal hotmix.
Selain itu, declare distance atau jarak operasional yang tersedia untuk penggunaan landasan pacu dalam penerbangan, baik untuk lepas landas maupun mendarat.Untuk Runway 07 dan Runway 25 adalah TORA (Take-Off Run Available) atau panjang landasan pacu (runway) adalah 2.200 meter, lalu TODA (Take-Off Distance Available) atau panjang landasan pacu dan clearway adalah 2.260 meter, LDA (Landing Distance Available) atau panjang landasan pacu dan ASDA (Accelerate Stop Distance Available) atau panjang landasan pacu dan stopway masing-masing adalah 2.200 meter.
Selain itu, ada Taxiway 1 atau Fasilitas Penghubung Landas Pacu. Dengan dimensi terverifikasi dan dimensi terbangun adalah 180 meter x 30 meter.Dengan konstruksi beton/rigid. Dan Taxiway 2 juga memiliki dimensi terbangun adalah 180 meter x 30 meter. Kemudian Apron 1 atau pelataran tempat parkir pesawat memiliki luas area terverifikasi dan luas area terbangun adalah 30.780 meter persegi. (*)