PROKAL.CO, PENAJAM-Polres Penajam Paser Utara (PPU) terus melakukan pengawasan terhadap proyek strategis nasional (PSN) di Kecamatan Penajam, PPU terutama pasca hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.
Baca Juga: Mampir ke Gunung Halat, Rest Area yang Semakin Cantik di Perbatasan Kaltim-Kalsel
Dari hasil patroli yang dilakukan, seluruh kegiatan proyek terpantau berjalan normal meskipun ada beberapa dampak dari curah hujan tinggi.
Salah satu proyek yang dipantau adalah pembangunan Bandar Udara (Bandara) Very Very Important Person (VVIP) di Kelurahan Gersik, Kecamatan Penajam, PPU, penunjang aktivitas Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Di sisi udara, yang dikerjakan oleh kontraktor PT Pembangunan Perumahan (PP) Kerja Sama Operasi (KSO), aktivitas pembangunan runway, apron, dan saluran air tetap berjalan tanpa hambatan berarti.
Baca Juga: Like Dental Care Balikpapan, Klinik Gigi Modern dengan Sentuhan Edukatif
Saluran air di sekitar proyek juga sudah dipersiapkan dengan baik untuk mengantisipasi dampak curah hujan tinggi.
Kapolres PPU, AKBP Supriyanto melalui Kapolsek Penajam, AKP Ridwan Harahap, menyampaikan pemantauan ini bertujuan untuk memastikan keamanan serta kelancaran pembangunan infrastruktur strategis di wilayah PPU.
“Kami melakukan pengecekan ke beberapa titik proyek untuk memastikan tidak ada kendala yang signifikan akibat curah hujan tinggi. Secara umum, proyek tetap berjalan normal, meskipun ada beberapa genangan air yang sudah mulai surut,” kata AKP Ridwan Harahap saat dikonfirmasi, Kamis (30/1/2025).
Baca Juga: Krisis Air Bersih Tenggarong Seberang Jadi Sorotan DPRD Kukar, Dorong Penambahan Pipa
“Jika hujan deras turun, pekerjaan dihentikan sementara untuk menghindari kecelakaan kerja. Akses proyek yang juga digunakan masyarakat bersifat sementara,” tambahnya.
Diungkapkannya, di sisi darat, proyek terminal VVIP yang dikerjakan oleh PT Hutama Karya (Persero) juga tetap berjalan lancar.
Meski sempat ada genangan air di area parkir terminal, kondisi saat ini sudah kembali normal.
Namun, akses menuju kantor Hutama Karya, perusahaan konstruksi dan investasi nasional yang 100 persen kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, melalui Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku kuasa pemegang saham, mengalami sedikit kendala akibat lumpur, dan saat ini sedang dalam proses pembersihan.