ikn

TNI AD Tempatkan Rudal Balistik Pertama Indonesia di Kaltim, Ini Alasannya

Sabtu, 20 September 2025 | 17:49 WIB
Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana. (Syahrul Yunizar/JawaPos.com)

JAKARTA - TNI AD menempatkan rudal balistik jarak menengah, KHAN ITBM-600, di Kalimantan Timur (Kaltim). Persisnya pada Batalyon Armed (Yonarmed) 18/Buritkang yang bermarkas di Tenggarong. Bukan hanya karena ada Ibu Kota Nusantara (IKN), Angkatan Darat punya beberapa alasan dan pertimbangan menempatkan rudal balistik pertama di Asia Tenggara itu di Kaltim.

Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, rudal KHAN batch pertama yang dikirim oleh Roketsan dari Turkiye ke Indonesia setara dengan kekuatan satu batalyon armed. Rinciannya satu baterai markas dan empat baterai operasional. Tahun depan, batch kedua pengadaan rudal balistik tersebut akan menyusul tiba di Indonesia.

”Yang jelas tujuannya (menempatkan rudal KHAN di Kaltim), pertimbangannya adalah memperkuat gelar sistem pertahanan kita. Kita menganut sistem pertahanan keamanan rakyat semesta, dan kita juga menganut sistem pertahanan pulau-pulau besar. Tentu pertimbangannya, mengapa meletakkan alutsista itu di situ, atau alutsista lain-lain, di mana pertimbangannya banyak. Jarak jangkau, jarak capai,” ucap Wahyu pada Sabtu (20/9).

Jenderal bintang satu TNI AD itu menyatakan bahwa pihaknya menginginkan agar gelar kekuatan TNI AD sesuai dengan konsep pertahanan pulau-pulau besar di Indonesia. Untuk itu, alutsista yang dimiliki harus mampu meng-cover seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah-daerah perbatasan dengan negara-negara tetangga.

”Sehingga deploy untuk alutsista tentu dipertimbangka pada konsep pertahanan itu, bisa menjangkau seluruh wilayah tanah air, dan bisa meng-cover konsep lima pulau besar. Karena kita juga merupakan bagian dari konsep pertahanan yang sudah disusun,” jelasnya.

Wahyu pun menambahkan bahwa Indonesia merupakan negara yang menganut politik bebas aktif. Sehingga berkaitan dengan hubungan luar negeri, Pemerintah Indonesia bersahabat dengan semua negara, dengan semua bangsa. Namun, dia menekankan bahwa TNI harus tetap bersiap. Termasuk TNI AD yang memiliki tugas menjaga kedaulatan.

”Kita juga harus siap setiap saat untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dasarnya tadi itu tadi, sistem pertahanan keamanan yang kita miliki dan konsep pertahanan pulau-pulau besar yang kita miliki,” imbuhnya. (*)

 

Terkini