ikn

Badan Bahasa Gelar Seminar Nasional di IKN, Dorong Bahasa Indonesia Jadi Jembatan Peradaban Dunia

Minggu, 26 Oktober 2025 | 11:45 WIB

NUSANTARA – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), melalui Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Timur, baru-baru ini menyelenggarakan Seminar Nasional di Ibu Kota Nusantara (IKN). Berlokasi di Ruang Serbaguna Kemenko 3, kegiatan ini mengusung tema “Mendaulatkan Bahasa, Merajut Bangsa, Menembus Dunia,” sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan fungsi bahasa Indonesia di wilayah ibu kota baru.

Acara ini dihadiri sekitar 300 peserta yang terdiri dari perwakilan pemerintah pusat dan daerah, Otorita IKN, akademisi, praktisi bahasa dan sastra, komunitas literasi, mahasiswa, serta para Kepala Balai dan Kantor Bahasa dari berbagai provinsi di Indonesia.

Bahasa Indonesia sebagai Fondasi Masa Depan

Seminar dibuka secara resmi oleh Hetifah Sjaifudian, Ketua Komisi X DPR RI. Dalam sambutannya, Hetifah menegaskan pentingnya menjadikan bahasa Indonesia sebagai kekuatan pemersatu sekaligus sarana kemajuan bangsa.

“Sumpah Pemuda bukan hanya sejarah, tetapi fondasi masa depan. Bahasa Indonesia harus menjadi bahasa ilmu, bahasa budaya, dan bahasa kemajuan,” ujar Hetifah, menggarisbawahi peran strategis bahasa dalam pembangunan peradaban.

Senada dengan hal tersebut, Arief Murdiyatno, Asisten III Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang mewakili Gubernur Kaltim, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Badan Bahasa dalam memperkuat gerakan literasi dan pembinaan bahasa di Kaltim, khususnya di kawasan IKN.

“Melalui bahasa, kita menanamkan nilai etika, karakter, dan wawasan kebangsaan. Bahasa Indonesia harus menjadi perekat sosial dan simbol integrasi bangsa di tengah kemajuan zaman,” ungkap Arief.

Penandatanganan Prasasti Trigatra Bangun Bahasa

Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, dalam kesempatan yang sama menuturkan bahwa bahasa Indonesia adalah jembatan kebangsaan yang menyatukan keberagaman bangsa.

“Menjaga bahasa Indonesia berarti menjaga Indonesia itu sendiri. Melalui penggunaannya di forum resmi UNESCO, kita memperteguh posisi Indonesia di panggung dunia,” katanya.

Sebagai penutup dan puncak komitmen, dilakukan penandatanganan Prasasti Trigatra Bangun Bahasa. Prasasti ini berisi komitmen untuk Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing. Penandatanganan ini menjadi simbol kuat dukungan bersama terhadap penguatan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan identitas di wilayah Ibu Kota Nusantara. (adv/diskominfo/hend/dfa)

Terkini