NUSANTARA – Selain berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik, Ibu Kota Nusantara (IKN) juga memprioritaskan penyediaan layanan pendidikan terbaik dengan standar global. Sekolah dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga SMA ditargetkan mulai beroperasi di kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) pada tahun ajaran 2026/2027.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menegaskan komitmen tersebut. “Sekolah dengan standar internasional dan tetap inklusif,” ujar Basuki Hadimuljono.
Target ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo, "Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045," serta Asta Cita keempat mengenai penguatan sumber daya manusia (SDM). Berdasarkan PP Nomor 27 Tahun 2023, Otorita IKN memiliki kewenangan penuh dalam pengelolaan sektor pendidikan di wilayahnya.
Menjamin Pendidikan bagi ASN dan Masyarakat Lokal
Salah satu tujuan utama pembangunan ekosistem pendidikan ini adalah untuk menjamin keberlangsungan hidup Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan pindah ke IKN. Otorita IKN telah menyiapkan peta jalan pendidikan, peningkatan kualitas tenaga pendidik, hingga perubahan mindset masyarakat sebagai prioritas utama.
“Bagaimana masyarakat siap menjadi bagian dari kota dunia dan warga ibu kota negara,” tambahnya.
Pada tahun ini, Otorita IKN tengah membangun sekolah negeri terpadu yang terdiri dari dua Sekolah Dasar (SD), satu Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan satu Sekolah Menengah Atas (SMA).
Budaya Literasi Bahasa Inggris Melalui Native Speaker
Selain infrastruktur, Otorita IKN juga berupaya menumbuhkan ekosistem pembelajaran yang inklusif dan berwawasan global. Salah satu inisiatif yang telah berjalan adalah program kolaborasi antara guru lokal dan penutur asli bahasa Inggris (native speaker) asal Inggris.
Program ini, yang sudah diimplementasikan di SD 006 Sepaku, merupakan langkah awal dalam membangun budaya literasi bahasa Inggris di sekolah-sekolah di wilayah IKN dan sekitarnya.
“Harapannya anak-anak di IKN memiliki kemampuan komunikasi global yang kuat,” tutur Basuki. Inisiatif ini dipandang strategis untuk mempersiapkan Nusantara sebagai ‘Kota Dunia untuk Semua’, membuka jalan bagi mobilitas sosial, dan memberikan kesempatan yang setara untuk maju menuju Indonesia Emas 2045. (kpg)