NUSANTARA – Bandar Udara Internasional Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN) kini tengah menyiapkan diri untuk bertransformasi menjadi Bandar Udara Umum agar dapat melayani penerbangan komersial untuk publik.
Plt. Kepala Bandara Internasional Nusantara, Imam Alwan, menjelaskan bahwa bandara ini telah resmi beroperasi sebagai Bandar Udara Khusus sejak 12 Juni 2025, setelah mengantongi Sertifikat Bandar Udara (SBU) dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan. "Saat ini kami sedang menyesuaikan regulasi agar bandara dapat membuka layanan komersial. Fungsi kami sebelumnya terbatas pada Bandar Udara Khusus,” ujar Imam.
Secara infrastruktur, bandara yang terdaftar di International Civil Aviation Organisation (ICAO) dengan kode WALK ini sudah rampung total di sisi udara dan tahap pertama di sisi darat.
Pada sisi udara runway sepanjang 3.000 meter dan lebar 45 meter, taxiway, apron (97.189 meter persegi), dan helipad telah selesai. Runway 3.000 meter ini merupakan yang terpanjang di Kalimantan, memungkinkan pesawat wide body melakukan penerbangan jarak jauh tanpa refueling hingga ke Timur Tengah atau Eropa.
Pada sisi darat, pembangunan Terminal VVIP (2.350 meter persegi), Terminal VIP (5.000 meter persegi), menara pengatur lalu lintas udara, gedung perkantoran, dan fasilitas pendukung lainnya telah selesai.
Saat ini, pekerjaan lanjutan berupa penataan lanskap dan pembangunan jalan perimeter ditargetkan rampung pada akhir Desember 2025. Tahap berikutnya adalah membangun fasilitas imigrasi, karantina, dan bea cukai untuk mendukung penerbangan internasional.
Dalam statusnya sebagai Bandar Udara Khusus, layanan bandara terbatas hanya untuk pesawat kenegaraan, instansi pemerintah, serta charter dan private flight. Penerbangan komersial baru bisa dilakukan setelah perubahan status menjadi bandara umum.
"Kami berharap kehadiran bandara ini memperkuat konektivitas dan mempercepat mobilitas pemerintahan, ekonomi, serta pelayanan publik di IKN,” tutur Imam.
Sejak beroperasi, bandara yang dirancang untuk menampung pesawat wide body terbesar seperti Boeing 777-300 dan Airbus A380 ini telah melayani sejumlah penerbangan, termasuk Boeing 737-400 TNI AU dan berbagai jenis helikopter serta private jet. Dengan kapasitas terminal yang mampu menampung 1,6 juta penumpang per tahun, pengembangan fasilitas terus dilakukan untuk memastikan kesiapan operasional penuh, menjadikan Bandara Internasional Nusantara pusat mobilitas utama pengungkit perkembangan IKN. (*)