SANGATTA – Saluran drainase di beberapa ruas jalan di Sangatta tampak mendangkal. Misalnya di simpang empat Jalan APT Pranoto-Jenderal Sudirman-Diponegoro, Sangatta Utara. Drainase ketika ruas jalan tersebut sangat dangkal.
Jika diguyur hujan meski hanya sebentar, genangan tak dapat dihindari. Apalagi jika guyuran hujan deras dan lama. Genangan yang memenuhi badan jalan dengan ketinggian di atas mata kaki orang dewasa itu, bisa terjadi hingga berjam-jam. Tak heran, lebar parit hanya dua meter dengan kedalaman 1,5 meter.
Tentu sangat menganggu aktivitas lalu lintas. Meskipun tidak menyebabkan kemacetan dan kelumpuhan berlalu lintas. Namun, jika dibiarkan terus menerus, bisa saja berdampak pada genangan yang lebih dalam.
Selain itu, ruas jalan lainnya pun kerap alami genangan. Masalahnya sama, saluran drainase tak terawat dengan baik. Itu terjadi di Jalan Wolter Monginsidi, Jalan Inpres, hingga Jalan Margo Santoso, Sangatta Utara. Sehingga semua memerlukan perawatan serius terhadap saluran pembuangannya.
Menanggapi ini, Kabid Sumber Daya Air (SDA), Dinas Pekerjaan Umum Kutim Reza mengatakan, pihaknya sudah punya agenda pengerukan drainase di seluruh ruas jalan di Kota Sangatta.
Namun, tidak semua bisa dikerjakan. “Kami utamakan yang skala prioritas. Misalnya, yang sering terjadi genangan hingga banjir,” ujarnya.
Pihaknya juga memili dana swakelola Rp 2 miliar. Dana tersebut lah yang akan digunakan mengeruk drainase di setiap ruas jalan. Selain drainase, anggaran itu juga digunakan untuk memelihara kanal yang ada Sangatta.
“Kami kerjakan sesuai dengan tupoksi (tugas pokok dan fungsi). Yang jelas, kami terus mengamati ruas jalan yang drainasenya mulai dangkal dan ciptakan genangan,” ungkap dia.
Disinggung mengenai drainase di Jalan APT Pranoto. Dia memastikan sudah memulai pengerukan pada drainase tersebut. Namun, ruas jalan tersebut memiliki anggaran berbeda. Yakni menggunakan sistem multiyear. “Pekerjaan akan terus dilakukan hingga pembuangan air berjalan lancar,” jelasnya.
Ditanya mengenai nilai kontraknya, dia mengaku tidak mengingatnya. Namun, dipastikannya kawasan tersebut akan dibangun gorong-gorong untuk memudahkan pembuangan air. “Air dari APT Pranoto sulit terbuang. Pembangunan gorong-gorong menjadi solusi,” ucapnya.
“Pekerjaan akan dilakukan sepanjang tahun ini. Kami upayakan akhir tahun saluran air di sana (APT Pranoto) normal kembali. Sedimentasi penyebab pendangkalan akan diangkut,” tutup Reza. (dq/pro)