BALIKPAPAN-Dinas Perhubungan Kota Balikpapan berharap pembangunan fly over di simpang rapak segera terlaksana. Mengingat, kerap kali terjadi kecelakaan lalu lintas di simpangan itu.
Kepala Dishub Kota Balikpapan, Adwar Skenda Putra mengatakan, pos penjagaan kendaraan besar ini masih berlaku di titk Jalan Soekarna Hatta Km 13. Pasalnya, kendaraan besar ini keluar pasti dari Pelabuhan KKT.
“Sesuai dengan peraturan, truk bermuatan dilarang melintas sampai pukul 22.00 WITA. Hanya truk tidak bermuatan boleh melintas disiang hari mulai pukul 10.00 - 15.00 WITA,” jelasnya ditemui di Balai Kota, Senin (17/7).
Namun, perlu diketahui, sekarang ini banyak proyek strategis nasional di Kaltim. Banyak melewati Kota Balikpapan. Selain itu, untuk melintas disiang hari, diwajibkan menggunakan patwal.
“Pengawasan itu tetap kami lakukan. Evaluasi kami sudah kami jalankan. Kecelakaan kemarin itu kan lebih kepada Mobil penumpang yang tidak tahu dimana harus berhenti yang benar,” tuturnya.
Menurutnya, untuk simpang rapak, pihaknya sudah menerapkan skema. Ada jalur khusus untuk truk-truk ini berhenti. “Disitu juga sudah ada rambu dan pemberitahuan. Ya nanti akan kami tambah lagi agar masyarakat bisa lebih paham lagi,” bebernya.
Ia terangkan, dari hasil evaluasi Dishub sebenarnya kendaraan di atas 10 ton tidak boleh lagi masuk dalam kota. Artinya semua yang masuk tidak ada lagi kendaraan besar.
“Tapi mau bagaimana, kita hanya punya satu-satunya jalan. Ditambah lagi, proyek nasional sedang banyak. Solusi utama pembangunan flyover,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh mendesak, agar pemerintah pusat segera merealisasikan pembangunan flyover itu.
“Kalau tidak ada action, ya memungkinkan bisa terjadi lagi kecelakaan. Ketika kita semangat membangun flyover, malah disisi lain pedagamg disekitar rapak keberatan,” umgkapmya.
Ia bahkan menambahkan, jika punya uang, ia akan bangun sendiri flyover. Pembangunan ini membutuhkan dana besar.
“Kalau pengawasan semua pihak sudah melakukan upaya. Tapi apa daya, kalau harus setiap hari mungkin ada kalanya lengah. Ibaratkan rumah saja bisa kemalingan apalagi jalanan,” pungkasnya. (aji/adv)