• Senin, 22 Desember 2025

Pemkab Berau Gandeng Swasta Tekan Stunting

Photo Author
- Kamis, 7 Desember 2023 | 09:52 WIB
TERJANG BANJIR: Salah satu kader posyandu Kampung Maluang, menerjang banjir untuk menemui warga dan memberikan penyuluhan serta pemberian PMT kepada anak berisiko stunting.
TERJANG BANJIR: Salah satu kader posyandu Kampung Maluang, menerjang banjir untuk menemui warga dan memberikan penyuluhan serta pemberian PMT kepada anak berisiko stunting.

TANJUNG REDEB – Upaya menurunkan angka stunting jadi salah satu fokus Pemkab Berau. Dikatakan Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Halijah, peran penting semua pihak dalam menurunkan kasus stunting di Berau memang sangat penting. Untuk itu, Pemkab Berau juga terus menggandeng pihak swasta, dalam menyukseskan upaya menurunkan angka stunting di Bumi Batiwakkal.

Salah satunya melalui kerja sama dengan PT BUMA. Halijah menyebut, BUMA menjadi salah satu perusahaan yang selalu mendukung program-program Pemkab Berau, termasuk di bidang kesehatan.

Disebutnya, kasus stunting di Berau yakni di Kecamatan Tanjung Redeb sebanyak 136 anak, di Kecamatan Gunung Tabur 205 anak, di Kecamatan Teluk Bayur 102 anak, dan yang tertinggi Kecamatan Sambaliung dengan 227 anak.

“Benar, kasus di Gunung Tabur cukup tinggi, yakni 205 anak. Dan peran BUMA dalam membantu menurunkan, merupakan aksi nyata dari perusahaan pertambangan tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Bussiness Support Manaeger BUMA Jobsite Lati, SG Rajagukguk, menjelaskan, BUMA tidak mungkin acuh akan kejadian tersebut. Melalui dana Coorporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, pihaknya menggandeng para kader posyandu untuk bersama mencegah dan mengobati stunting. “Itu masuk program kesehatan. Dan memang sudah ada di BUMA,” jelasnya.

SG Rajagukguk melanjutkan, ada korelasi antara stunting dan investasi. Khususnya investasi sektor kesehatan dan gizi. Stunting dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, yang berdampak pada produktivitas dan kualitas sumber daya manusia di masa depan.

“Investasi di sektor kesehatan dan gizi, seperti pemberian makanan bergizi dan penyediaan akses terhadap pelayanan kesehatan, dapat membantu mencegah dan mengurangi angka stunting. Itu yang saat ini kami lakukan,” ujar SG Rajagukguk.

Selain itu, investasi di sektor kesehatan dan gizi dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian. Anak-anak yang terhindar dari stunting cenderung lebih sehat, memiliki kemampuan belajar lebih baik, dan lebih produktif di masa depan.

Hal ini dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan dapat memacu pertumbuhan ekonomi di masa depan. “Tentu kami pihak perusahaan, ingin anak-anak di Berau ini sehat semua,” bebernya.

Sementara Bidan Pustu Kampung Maluang, Ika, mengatakan, program tersebut berjalan selama 47 hari. Dan pada akhir November lalu dilakukan penimbangan setelah dua minggu berjalan kegiatan tersebut.

Peningkatan kesehatan gizi sudah terlihat di awal penimbangan. Hal ini tentu berdampak pada kegiatan BUMA yang dianggap sukses.

“Benar, ini akan dijadikan pilot project dulu. Ke depannya akan lebih banyak anak-anak lagi. Tahun ini hanya 10 dulu,” katanya.

Selain itu, pihaknya bersama BUMA Lati pada akhir Desember mendatang, akan kembali melakukan penimbangan. Tidak hanya pemberian gizi seimbang, namun pihaknya juga melakukan pengawasan ketat terhadap tumbuh kembang 10 balita tersebut.

Bahkan, ahli gizi langsung turun tangan untuk masalah makanan dan minuman yang diberikan kepada balita tersebut. “Jadi BUMA Lati memang fokus terhadap 10 balita ini dulu. Dan ke depannya, mereka akan terus menambah jumlah balita tersebut,” bebernya. (hmd/adv/sam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: rahman-Rahman Hakim

Tags

Rekomendasi

Terkini

X