BIDUKBIDUK – Pemerintah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau membenahi kawasan Wisata Labuan Cermin. Pembenahan ini dilakukan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para wisatawan yang berkunjung.
Staf Bidang Pengawas Staf Teknis/Pengawas Kepariwisataan, Bidang Bina Pengembangan Destinasi Wisata, Disbudpar Berau, Andi Nursyamsi mengatakan, pihaknya mendapatanggaran Rp 1,3 miliar dari Dana Bagi Hasil dan Dana Reboisasi (DBHDR) 2023.
Dengan anggaran itu, pihaknya membuatan akses jalan yang berada di bawah tebing atau jalan sebelumnya. Kemudian membuat dan memperbaiki beberapa sarana lainnya. Seperti dermaga sandar kapal hingga toilet ramah lingkungan yang menggunakan biofill.
“Ada beberapa bagian yang diperbaiki, saat ini progresnya sudah 80 persen,” katanya.
Tak sampai di situ, pihaknya juga membangun landmark bertuliskan Danau Labuan Cermin berbahan dasar acrylic. Kemudian pembuatan plaza pelataran sebagai tempat istirahat pengunjung, serta pembuatan menara pandang untuk pengamanan saat wisatawan berenang di destinasi tirta.
“Kami perbaiki seluruh sarpras yang sudah mulai rusak. Yang sudah usang kami bongkar. Tanpa merusak pohon dan kondisi keaslian alam di Labuan Cermin,” beber Andi sapaan dia.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bila di Labuan Cermin sempat beredar isu keberadaan hewan buas. Hal tersebut tak ditampik pihaknya. Oleh karena itu, saat peluncuran ulang pada 29 Desember 2023 mendatang, pihaknya bakal memastikan terlebih dahulu keberadaan hewan tersebut bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim.
“Buaya itu kalau memang masih ada di kawasan Labuan Cermin, akan kami relokasi. Kami akan ciptakan kondisi destinasi yang aman bagi pengunjung,” tegas dia.
Setelah itu, pihaknya juga akan melakukan konsultasi kembali ke BKSDA dalam merumuskan konsep standar operasional prosedur alias SOP yang bakal diterapkan di Labuan Cermin. Konsep tersebut bakal menjadi acuan pihak pengelola nantinya, saat pertama kali membuka destinasi tersebut.
Dia mencontohkan, sesaat sebelum menerima kunjungan wisata, satu jam sebelum dilakukan pembukaan destinasi, pihaknya bakal menetapkan satu standar pemeriksaan kawasan menggunakan kapal tanpa mesin.
Pengelola dan tim keamanan, diwajibkan untuk berkeliling terlebih dahulu demi memastikan tidak ada keberadaan hewan buas di danau tersebut.
“Itu konsep yang bakal ditetapkan dan disepakati bersama,” tuturnya.(hmd/arp/adv)