TANJUNG REDEB – Depot air minum isi ulang di Tanjung Redeb, masih ada yang ditemukan tak bersih atau steril, salah satunya penggunaan selang panjang ke dalam galon di tempat terbuka.
Tio, warga Jalan Tendean mengaku kesal melihat pengusaha yang sangat tidak memperhatikan kebersihan air isi ulang yang dijual. Pasalnya bisa berdampak pada kesehatan konsumen.
“Di Jalan P Diguna ada juga pengusaha depot galon yang gunakan selang, sekarang ditemukan lagi yang menggunakan selang, sangat jorok apalagi selangnya sampai mengenai lantai seperti itu,” ujarnya kepada Berau Post, Selasa (1/1).
Lanjut dia, intansi terkait yakni Dinas Kesehatan Berau harus seriusi menyikapi hal tersebut, mengingat bila tidak steril akan berdampak ke masyarakat banyak.
“Secepatnya Dinas Kesehatan lakukan sidak, lihat ke lapangan langsung, karena terkadang banyak pengusaha yang bandel,” kesalnya.
Senada dikatakan Hasni warga Jalan Tendean lainnya, lebih baiknya dari Dinas Kesehatan sendiri melakukan teguran keras kepada pengusaha depot air isi ulang yang bandel.
“Mungkin pengusaha air isi ulang tersebut tidak mau ribet, jadi gunakan selang langsung ke galon. Kalau dari mesin tampungan ke galon mereka harus satu-satu pengisianya,” jelasnya.
Dirinya pun berharap agar pengusaha air isi ulang tersebut juga memikirkan kebersihan dan kesehatan dari pada konsumen.
“Air minum itu kebutuhan pokok kita setiap hari, sangat berbahaya jika meminum air yang tidak steril dan mengandung banyak bakteri,” ujarnya.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Berau, Basuki menegaskan bahwa pihaknya sudah turun ke lapangan untuk mengecek pengusaha air minum isi ulang yang menggunakan selang.
“Keluhan masyarakat beberapa waktu lalu terhadap pengusaha air isi ulang di Jalan P Diguna sudah kita bina, demikian yang di Jalan Tendean,” ungkapnya.
Lanjut Basuki, jika pengusaha kedepannya tetap menggunakan selang, pihaknya bisa mencabut surat sehat dari usaha air minum isi ulang tersebut.
“Sanksi terberat hanya pencabutan surat sehat saja dari kami, kalau untuk penutupan usaha bukan kewenangan kami,” tegasnya.
Dengan hal tersebut untuk memastikan tidak adanya lagi yang menggunakan selang, pihaknya akan bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) saat melakukan sidak lagi.
“Kami libatkan Satpol PP untuk sidak kedepanya, sebenarnya alasan pengusaha tersebut menggunakan selang itu karena tidak mau repot saja. Seperti mengisi galon dalam jumlah banyak ke atas mobil pikap, agar lebih mudah dan tidak harus mengangkat mereka gunakan selang, mau bagaimana pun itu tidak dibenarkan karena tidak steril,” pungkasnya. (*/tyo/app)