TANJUNG REDEB - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, kembali menjalankan program Tim Reaksi Cepat (TRC) pada 2019 ini. Bahkan, anggarannya pun ditingkatkan hingga tiga kali lipat.
Ditemui di ruang kerjanya, Kepala DPUPR Berau, Andi Marewangeng mengatakan, keberadaan TRC pada 2019 ini tetap berjalan karena fungsinya dianggap sangat membantu pihaknya dalam melakukan penanganan sementara.
"Anggarannya sudah disiapkan kurang lebih sebesar Rp 3 miliar. Dan ini sistemnya sangat bagus sekali karena tidak perlu menunggu proses pengadaan, tapi sudah bisa bertindak di lapangan," katanya kepada Berau Post, Kamis (10/1).
Meningkatnya besaran anggaran TRC tahun ini dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp 1 miliar, dianggapnya sangatlah wajar. Pasalnya, ia menyebut TRC memiliki target mampu menangani ruas jalan yang berlubang dengan tingkatan ringan hingga sedang.
Bahkan, meskipun besaran anggarannya naik 3 kali lipat, Andi merasa jumlah tersebut masih terbilang kurang, karena melihat masih banyaknya titik yang mengalami kerusakan. Sehingga membutuhkan lebih banyak aspal hingga tenaga pekerja.
Di sisi lain, dirinya juga menginginkan TRC tidak hanya terpaku di wilayah perkotaan, melainkan juga jalan di wilayah kecamatan sekitar di Tanjung Redeb.
"Dari data jalan rusak yang ada, untuk tingkatan kerusakan 40 sampai 50 persen masih cukup banyak. Tapi meskipun begitu kami berusaha dengan dana yang ada akan kami maksimalkan," tuturnya.
Lebih lanjut, terakhir, mantan Kabag LPSE, Setkab Berau ini mengungkapkan, TRC turut membantu melakukan penanganan sementara terhadap ruas Jalan H. Isa III. Meskipun pada tahun ini program perbaikan atau peningkatan di ruas jalan tersebut sudah ada. "Walaupun ada di program kami untuk perbaikan, tapi sembari menunggu kami melalui TRC lakukan penanganan sementara yang kami lakukan dengan penimbunan," pungkasnya. (arp/app)