KEPALA Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau Sujadi, tak mau terlena dengan keberhasilan mendapat Adipura. Dirinya tetap melakukan evaluasi terhadap segala aspek kebersihan yang ada di Berau, guna memantapkan pola penanganan kebersihan di Bumi Batiwakkal.
“Tentunya kami tidak ingin berpuas diri, karena itu kami akan melakukan evaluasi dalam waktu dekat ini. Salah satunya pada Maret nanti, kami akan membuat tim pokja kebersihan,” katanya saat diwawancara Berau Post, Selasa (15/1).
Dirinya tak menampik masih adanya kekurangan terkait persoalan kebersihan. Salah satunya, masih kurangnya jumlah personel lapangan, hingga peralatan untuk menunjang petugas kebersihan. “Sangat masih banyak kekurangan yang ada. Sehingga memang perlu dibenahi, salah satunya dari segi peralatan,” ucapnya.
Selain itu, mantan Sekretaris Dinas Perikanan Berau ini mengaku, bakal mengembangkan program Bank Sampah Online. Diyakininya, jika program tersebut berjalan, akan memberi nilai tambah bagi Berau.
“Saya juga tengah melakukan konsultasi perihal bank sampah online ini. Rencananya nanti akan bekerja sama dengan perbankan. Sehingga pemilik rekening bank sampah bisa melihat langsung berapa uang yang didapatkan setelah menjual sampahnya,” tuturnya.
Sujadi tak berterima kasih atas partisipasi pihak perusahaan, organisasi perangkat daerah, dan tentunya masyarakat. Sebab, atas sinergi yang ada, Tanjung Redeb mampu meraih Adipura untuk kategori kota kecil.
Diungkapkannya, Berau sebenarnya juga berpeluang mendapatkan Adipura kategori taman. Sebab dirinya merasa taman yang ada di Berau sudah sangat baik.
“Jadi Tanjung Redeb mendapatkan Adipura atas kebersihannya,” terangnya.
Selain program-program yang sudah ada, Sujadi mengaku akan membuat program penghargaan untuk mengapresiasi kepedulian seseorang dalam menjaga kebersihan. “Misalnya penghargaan untuk Green Leadership. Dan ini bisa untuk siapa saja, tak terkecuali Pak Bupati maupun pimpinan DPRD yang memiliki peran penting dalam hal kebersihan,” pungkasnya. (arp/udi)
