TANJUNG REDEB – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Berau, peringatkan warga khususnya perairan Derawan, Maratua serta Pesisir Timur Berau, agar mewaspadai naiknya air laut saat fenomena Supermoon.
Seperti Senin (21/1) lalu, masyarakat maupun wisatawan yang berada di Pulau Derawan, panik karena air laut yang mengalami pasang naik hingga ke daratan.
Kepala BMKG Berau, Tekad Sumardi menuturkan, permukaan air laut memang mengalami kenaikan, khususnya pada saat supermoon ini bisa naik hingga 1,5 – 2 meter, dan akan berlangsung hingga 23 Januari.
“Ini fenomena supermoon, masyarakat tidak perlu panik, dan itu biasa terjadi dengan air laut mengalami pasang,” ujarnya kepada Berau Post, Selasa (22/1).
Diungkapkannya, puncak Supermoon pada 21 – 23 Januari, dan tentu sangat berpengaruh bagi air pasang, namun pihaknya meminta kepada warga khususnya anak-anak untuk mengurangi aktivitas di pinggir laut.
“Untuk nelayan tetap aman, namun tetap waspada saat melaut, meskipun angin tenang namun gelombang cukup tinggi seperti di kawasan Pulau Derawan, Maratua dan Pesisir Timur, Biduk-Biduk dan Talisayan,” tambahnya.
Sementara itu Camat Pulau Derawan, Kudarat mengatakan, pihaknya tetap mengimbau kepada para nelayan, agar tidak terlalu jauh dari bibir pantai jika melaut, karena gelombang memang cukup besar yakni 1 meter.
“Untuk bagan banyak merapat ke arah Tanjung Batu, dan masyarakat Pulau Derawan pun tetap beraktivitas normal, namun tetap kami minta untuk mengurangi aktivitas di laut,” ungkapnya.
Terkait abrasi, Ia mengatakan, tidak berpengaruh apapun, namun tetap menjadi perhatian, karena abrasi sendiri telah masuk sepanjang 30 meter ke permukiman.
“Kami telah meminta kepada Pemkab Berau untuk mengatasi masalah abrasi tersebut, selama abrasi ini telah 3 pendopo milik salah satu perusahaan dan eks heliped kena dampak,” pungkasnya. (*/yat/app)